CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.889   -101,00   -0,64%
  • IDX 7.268   -40,86   -0,56%
  • KOMPAS100 1.111   -6,12   -0,55%
  • LQ45 882   -4,88   -0,55%
  • ISSI 220   -1,09   -0,49%
  • IDX30 451   -2,55   -0,56%
  • IDXHIDIV20 543   -3,81   -0,70%
  • IDX80 127   -0,79   -0,62%
  • IDXV30 136   -1,14   -0,83%
  • IDXQ30 150   -1,03   -0,68%

Harga saham ASII tren naik, saatnya jual atau beli? Ini rekomendasi analis


Senin, 22 November 2021 / 07:53 WIB
Harga saham ASII tren naik, saatnya jual atau beli? Ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Harga saham ASII tren naik, saatnya jual atau beli? Ini rekomendasi analis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham ASII pada perdagangan pekan ketiga bulan November 2021 dalam tren naik. Di tengah kenaikan harga saham ASII, apakah investor harus menjualnya untuk meraih cuan atau malah membeli lagi?

ASII adalah kode saham dari PT Astra International Tbk. Pada perdagangan hari Jumat 19 November 2021, harga saham ASII ditutup di level 6.225, naik 25 poin atau dari sehari sebelumnya.

Sepanjang pekan lalu atau perdagangan 5 hari terakhir, harga saham ASII naik 75 poin atau 1,22%. Sedangkan selama 6 bulan terakhir, harga saham ASII naik Rp 1.125 atau 22,06%.

 

Samuel Sekuritas pun memberi rekomendasi saham beli dan mengerek target harga saham ASII. "Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ASII dan menaikkan target harga ke Rp 7.300, mencerminkan 13,6x PE FY22F," ungkap Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia dalam riset yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (18/11).

Pebe rekomendasi beli saham ASII karena prospek yang bagus pada periode mendatang. Hal ini lantaran kinerja PT Astra International Tbk bagus.

Pada kuartal III-2021 ASII mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan, masing-masing sebesar 48% dan 131% yoy ke angka Rp 60 triliun dan Rp 6,1 triliun. Kenaikan ini disertai dengan peningkatan net profit margin menjadi 10,2% dibandingkan kuartal II-2021 sebesar 9,2% dan kuartal III 2020 sebesar 6,6%.

Secara kumulatif, hingga September 2021 pendapatan dan laba bersih ASII masing-masing naik 28,4% dan 83,6% yoy menjadi Rp 167,4 triliun dan Rp 15 triliun tanpa memasukkan penjualan saham BNLI. Menurutnya, capaian tersebut melebihi ekspektasi, yang mana pendapatan hingga kuartal III-2021 mencapai 80,7% dan laba bersih mencapai 86,9% dari proyeksi tahun ini.

"Oleh karena itu, kami merevisi naik proyeksi pendapatan dan laba bersih ASII pada 2021 sebesar 5,5% dan 11,9% dibandingkan proyeksi sebelumnya," kata dia dalam riset yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (18/11).

Baca Juga:  Harga Bitcoin hari ini (22/11) masih tren melemah, apakah saatnya beli?

Lebih rinci, Pebe memaparkan, segmen otomotif menyumbang 36,8% dari laba bersih ASII. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, laba bersih segmen otomotif ini melesat 207,1% yoy ke angka Rp 5,5 triliun.

Perpanjangan insentif PPnBM hingga akhir tahun turut mendongkrak penjualan mobil ASII, yang naik 78,9% yoy menjadi 344.000 unit, sekaligus mengangkat pangsa pasar ASII dari 51,7% di September 2020 menjadi 54,8% pada September 2021.

Penjualan mobil terbanyak ASII berasal dari merek Toyota yang mencapai 208.000 unit dan Daihatsu dengan 116.000 unit. Kenaikan penjualan mobil ASII juga ikut mengangkat angka penjualan mobil nasional, yang tumbuh 68,7% menjadi 628.000 unit pada September 2021.

Tidak hanya mobil, penjualan sepeda motor ASII juga naik 26% yoy menjadi 2,9 juta unit. Hal tersebut turut mendongkrak angka penjualan motor nasional yang tumbuh 31% yoy menjadi 3,8 juta unit.

Menguatnya pasar komoditas menjadi hal positif untuk bisnis HEMCE (Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy) dan agribisnis ASII. Bisnis HEMCE ASII mencatatkan pertumbuhan laba bersih 50,7% yoy menjadi Rp 4,7 triliun di September 2021 atau 31% dari keseluruhan laba bersih ASII.

Kenaikan ini antara lain didorong oleh pertumbuhan penjualan alat berat Komatsu sebesar 84,2% yoy menjadi 2.194 unit dan peningkatan penjualan batubara menjadi 7,7 juta ton di September 2021 dibandingkan 7,1 ton pada September 2020.

Adapun laba bersih bisnis agribisnis meningkat signifikan 152,4% yoy atau menyumbang 7,8% dari laba bersih ASII, didorong oleh kenaikan blended harga jual rata-rata AALI sebesar 34,8% yoy.

Selanjutnya: Prediksi IHSG Senin (22/11) bullish, ini rekomendasi saham pilihan untuk trading

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×