Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas platinum di perdagangan kembali loyo. Produksi platinum yang surplus hingga penguatan dollar jadi penyebab penurunan harga platinum.
Mengutip Bloomberg, pada pukul 20.50 WIB, harga platinum untuk kontrak April 2019 di New York Exchange Merchantile (Nymex) menyentuh level US$ 828,60 per ons troi. Angka ini turun 1,12% dari harga sehari sebelumnya yang ada di US$ 838,00 per ons troi.
Senior Riset dan Analis Asia Trade Points Futures Cahyo Dewanto menilai sebelumnya harga platinum menguat karena lonjakan output platinum di Afrika Selatan yang merupakan pemasok 70% platinum global. Hanya saja pelemahan harga platinum kembali terjadi karena penguatan dollar AS.
"World Platinum Investment Council (WPIC) melaporkan bahwa produksi platinum surplus ke 689.000 ons pada 2019 setelah surplus juga 645.000 ons tahun lalu," ucap Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (6/3).
Hanya saja, setelah peningkatan output di Afrika Selatan, Cahyo melihat bahwa permintaan otomotif diperkirakan turun lebih lambat dari tahun 2018. Cahyo memperkirakan permintaan platinum turun 3% (yoy) menjadi 3 juta ons toi tahun ini.
Disamping itu penguatan dollar AS sepekan ini turut menekan harga logam termasuk platinum.
Cahyo memperkirakan harga platinum untuk perdagangan Jumat (8/3) berkisar di level US$ 820.00-US$ 840.00 per ons troi. Sementara sepekan diproyeksi US$ 760.00-US$ 900.00 per ons troi.
Dari segi teknikal, Cahyo menilai harga platinum berada di bawah garis moving average (MA) 50 dan 20 namun di atas MA 100. Sementara indikator RSI di area 14, indikator MACD di area 12,26, lalu indikator ADX di area 14 dan CCI di area 14.
Semua indikator menunjukkan pelemahan lanjutan untuk harga platinum. Karenanya, Cahyo merekomendasikan jual (sell) untuk komoditas platinum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News