Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perak semakin melandai di tengah penguatan dollar AS. Mengutip Bloomberg, Rabu (25/10), harga perak kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange melemah 0,65% ke level US$ 16.855 per ons troi.
"Pergerakan perak cenderung mirip dengan pergerakan emas. Saat ini harga perak masih terimbas dari dominasi dollar AS yang menguat," jelas Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto, Rabu.
Adapun dollar saat ini tengah dibalut banyak sentimen positif, seperti lolosnya kebijakan fiskal yang membawa optimisme pasar akan terealisasinya reformasi pajak yang digawangi Presiden AS Donald Trump.
"Trump menginginkan reformasi pajak ini dapat disetujui oleh senat sebelum 31 Desember, kalau sampai benar terjadi tentu akan semakin memberikan suntikan tenaga untuk dollar AS," papar Andri.
Tak hanya itu, pasar juga merespon positif isu pengganti Gubernur The Fed Janet Yellen yang disebut lebih berpemikiran hawkish. Ada dua nama yang muncul, yakni Jerome Powell dan John Taylor.
Kendati demikian, Andri bilang, sejatinya harga perak masih bisa terangkat apabila permintaan untuk pembuatan solar panel meningkat. "Kalaupun naik, tapi hanya terbatas," imbuhnya.
Besok (26/10), Andri memprediksi, harga perak masih berpotensi melemah di rentang US$ 16.800-US$ 17.040 per ons troi. Sementara, sepekan, ia meramal harga komoditas logam mulia ini berpeluang di kisaran US$ 16.300-US$ 17.400 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News