Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga Obligasi Ritel Indonesia (ORI) terus mengekor kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN). Bahkan, para analis meramal, di saat kenaikan harga SUN acuannya mentok, harga obligasi eceran ini masih bisa terus menguat.
Merujuk data Bloomberg pukul 17.30 WIB kemarin, harga ORI005 yang akan jatuh tempo pada 2013 mencapai 107. Harga ini sudah naik 1,22% ketimbang posisi akhir Agustus lalu sebesar 105,708. Imbal hasilnya turun 4,35%, dari 9,73% menjadi 9,31%.
Pada waktu yang sama, harga ORI004 naik 0,33% dari 100,494 pada akhir Agustus menjadi 100,825. Konsekuensinya, yield atau imbal hasilnya turun 1,72% dari 9,28% menjadi 9,12%.
Head of Debt Research PT Danareksa Sekuritas Budi Susanto mengatakan, kenaikan harga ORI ini mengikuti harga SUN yang sudah lebih dulu naik. "Harga ORI sedang menuju harga wajarnya," imbuhnya, Senin (12/10).
Sebagai perbandingan, kemarin, harga SUN FR0017 sebagai acuan ORI004 sudah mencapai 109,991. Adapun, yield SUN yang akan jatuh tempo 2012 ini sebesar 8,18%.
Sementara harga SUN FR0019 yang menjadi acuan ORI005 kini bertengger di 116,255. Sedangkan imbal hasil obligasi yang akan jatuh tempo 2013 ini sebesar 8,95%. "Harga ORI masih bisa naik sebulan setelah harga SUN kembali stabil," ujar Budi.
Menurut Analis Obligasi Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, jeda itu terjadi lantaran perbedaan likuiditas antara kedua instrumen ini. "Jumlah ORI lebih kecil ketimbang jumlah SUN yang ada di pasaran," jelasnya.
Analis Obligasi PT Panin Sekuritas Benyamin Siahaan juga yakin harga ORI akan naik karena investor ritel mengalihkan dana dari deposito ke ORI.
Tapi, Handy menduga, peluang kenaikan harga sudah terbatas untuk ORI yang bertenor di bawah dua tahun. "Tapi, harga ORI bertenor lebih dari dua tahun masih punya ruang untuk naik," ujarnya.
Handy menghitung, hingga akhir tahun ini, yield ORI masih bisa turun sekitar 0,2%-0,3%. Sedangkan Benyamin memprediksi, yield ORI005 bertenor empat tahun sampai akhir tahun ini bisa mencapai 8,75%. "Sampai akhir tahun imbal hasil ORI004 berpeluang ke level 8,5%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News