kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.812   18,00   0,11%
  • IDX 6.423   -15,58   -0,24%
  • KOMPAS100 924   -2,05   -0,22%
  • LQ45 719   -3,26   -0,45%
  • ISSI 205   0,43   0,21%
  • IDX30 374   -2,22   -0,59%
  • IDXHIDIV20 452   -2,51   -0,55%
  • IDX80 105   -0,39   -0,37%
  • IDXV30 111   0,39   0,35%
  • IDXQ30 122   -0,61   -0,50%

Harga obligasi negara berpotensi naik


Rabu, 13 Januari 2016 / 14:54 WIB
Harga obligasi negara berpotensi naik


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Analis menerawang, harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Rabu (13/1) berpeluang terangkat.

Pada Selasa (12/1), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price menggemuk 0,39% dibandingkan hari sebelumnya ke level 105,06.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menduga, harga SUN di pasar sekunder pada perdagangan Rabu (13/1) berpotensi menanjak. Faktor pendorongnya, pelaku pasar bakal mencermati agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang berlangsung pada 13 Januari 2016 – 14 Januari 2016.

Investor memang sedang menantikan arah kebijakan moneter BI di tengah gejolak pasar keuangan global. “Pelaku pasar juga berekspektasi suku bunga BI akan turun guna mendorong pertumbuhan ekonomi domestik,” jelasnya. Saat ini, suku bunga BI mencapai 7,5%.

Secara teknikal, Made menyebutkan harga SUN berada pada area konsolidasi dengan menunjukkan sinyal bullish (naik). Oleh karena itu, ia memproyeksikan harga SUN berpotensi naik dalam jangka pendek.

Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan menerapkan strategi trading jangka pendek guna memanfaatkan momentum kenaikan harga obligasi negara jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×