kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Nikel Tertinggi Dalam 10 Tahun, Begini Kata Vale Indonesia (INCO)


Rabu, 23 Februari 2022 / 07:50 WIB
Harga Nikel Tertinggi Dalam 10 Tahun, Begini Kata Vale Indonesia (INCO)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel menyentuh level tertinggi dalam hampir 10 tahun terakhir. Mengutip Bloomberg, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchanges (LME) berada di level US$ 24.349 per ton pada perdagangan Senin (21/2). Ini merupakan level tertinggi harga nikel sejak Agustus 2011.

Chief Financial Officer PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernardus Irmanto menilai, rally harga nikel saat ini tidak terlepas dari pasokan nikel yang ketat. Stok LME terus memperlihatkan tren yang menurun.

Irmanto menambahkan bahwa China sedang berusaha mengurangi polusi di tengah pelaksanaan olimpiade musim dingin. Sebanyak 10 dari 18 nikel plant di China berhenti berproduksi yang mempengaruhi kondisi supply.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Antam (ANTM) dan Vale (INCO) Saat Harga Nikel Bullish

Sementara sentimen kenaikan permintaan nikel untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) juga sedang positif dan sentimen tersebut turut mendorong kenaikan harga nikel. Bernardus mengatakan, kemungkinan setelah olimpiade, pasokan nikel akan mulai menanjak lagi.

“Kalau permintaan juga masih kuat kami berharap harga nikel masih bisa bertahan di atas US$ 20.000 per ton,” terang Irmanto kepada Kontan .co.id, Selasa (22/2).

Tentu saja solidnya harga nikel ini akan berdampak positif terhadap kinerja INCO. Akan tetapi manajemen juga melihat faktor produksi dan juga biaya produksi. “Terlalu awal untuk melihat kinerja keuangan saat ini,” sambung Irmanto.

Baca Juga: Harga Emas dan Nikel Cetak Rekor Tertinggi, Ini Pendorongnya

Konstituen Indeks Kompas100 ini melaporkan telah memproduksi 65.388 metrik ton  nikel dalam matte sepanjang tahun 2021. Jumlah ini menurun 9,48% dari produksi nikel matte sepanjang 2020 yang mencapai 72.237 metrik ton.

Meski demikian, realisasi produksi ini lebih tinggi dari target yang dipasang, dimana INCO memasang target produksi 64.000 metrik ton nikel matte tahun lalu.

Saat ini INCO sedang membangun ulang atau rebuilding furnace 4 miliknya. Manajemen INCO menargetkan proyek pembangunan tanur listrik 4 ini akan rampung pada Mei 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×