kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas dan Nikel Cetak Rekor Tertinggi, Ini Pendorongnya


Selasa, 22 Februari 2022 / 18:08 WIB
Harga Emas dan Nikel Cetak Rekor Tertinggi, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Harga emas. REUTERS/Michael Dalder/File Photo


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga dua komoditas logam yakni nikel dan emas kembali melejit. Mengutip Bloomberg, harga nikel di London Metal Exchanges (LME) untuk kontrak pengiriman tiga bulan berada di level US$ 24.349 per ton pada perdagangan Senin (21/2). Ini merupakan level tertinggi harga nikel setidaknya sejak awal tahun.

Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya mengatakan, harga nikel yang terus meningkat lantaran kekhawatiran perang antara Rusia dan Ukraina, dimana Rusia merupakan salah satu produsen nikel yang cukup besar. Ditambah, saat ini memang stok nikel global memang terus menurun.

“Ditambah ada potensi konflik dengan Rusia ini bisa terus meningkatkan harga nikel sepanjang tahun ini kelihatannya. Karena permintaan untuk baterai (listrik) juga masih terus meningkat,” terang Timothy kepada Kontan.co.id,Selasa (22/2). 

Untuk saat ini, Timothy memasang estimasi harga nikel di kisaran US$ 22.000 sampai US$ 23.000 per ton.

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 972.000 Per Gram Pada Hari Ini (22/2)

Selain nikel, harga emas juga cukup bullish belakangan ini. Hari ini (22/2), harga emas menyentuh level tertingginya di level US$ 1.910 per once troy. 

Timothy menyebut, menguatnya harga emas juga disebabkan karena adanya potensi konflik Rusia, ditambah tingkat inflasi global yang masih sangat tinggi.

Inflasi Amerika Serikat (AS) di bulan Januari 2022 menyentuh 7,5%. Ini menjadi perhatian bagi pasar dimana orang membeli emas untuk melawan laju inflasi.

Hanya saja memang secara jangka panjang prospek harga emas tahun ini kemungkinan akan sedikit terkoreksi. Seiring dengan tapering yang sedang dilakukan, dan juga rencana peningkatan suku bunga di AS, seharusnya harga emas bisa terkoreksi kembali.

Sentimen positif bagi emas kemungkinan datang dari adanya peningkatan minat investor retail untuk membeli emas. 

Karena saat ini banyak investor yang sudah mulai beralih ke aset yang lebih aman, melihat pasar saham yang telah terkoreksi cukup banyak di global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×