kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga nikel mulai pulih, simak rekomendasi saham Vale Indonesia (INCO)


Jumat, 18 September 2020 / 17:10 WIB
Harga nikel mulai pulih, simak rekomendasi saham Vale Indonesia (INCO)
ILUSTRASI. Aktivitas alat berat di lokasi penambangan NIKEL milik PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/06/07


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga nikel terus menunjukkan pemulihan. Setelah terperosok ke harga terendahnya di level US$ 11.055 per ton pada Maret, harga nikel di bursa London Metal Exchange (LME) kini bertengger di level US$ 15.084 per ton waktu setempat.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, permintaan dari China menjadi faktor pendorong utama fluktuasi harga nikel saat ini. Sehingga, kenaikan permintaan tentunya akan mendorong kenaikan harga nikel. “Kenaikan permintaan diharapkan terus berlanjut seiring recovery ekonomi yang terjadi di China,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Jumat (18/9).

Adapun target  harga nikel yang dipasang oleh Samuel Sekuritas Indonesia sebesar US$ 13.000 per ton untuk tahun  2020 dan sebesar US$ 14.300 per ton untuk 2021.

Baca Juga: Harga nikel terus menanjak, Vale Indonesia (INCO) tetap waspadai potensi penurunan

Potensi pulihnya permintaan dari industri stainless steel di China diperkirakan dapat mendorong harga nikel pada semester ini dan berlanjut hingga 2021. Terlebih pasokan nikel ore dari Indonesia  terhenti akibat aturan larangan ekspor nikel ore dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 1 Januari 2020. Hal ini menjadikan supply nikel global menjadi tertekan.

Di sisi lain, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan untuk  menaikkan target produksi tahun ini, dari semula 71.000 ton menjadi 73.700 ton. Kenaikan target ini disebabkan oleh keputusan INCO untuk menunda pembangunan tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada triwulan keempat 2020, menjadi ke triwulan kedua tahun 2021.

Dessy menilai, keputusan INCO untuk menaikkan target produksi  cukup tepat dan in-line dengan kondisi industri nikel yang sedang menguat saat ini.

Baca Juga: Bakal akuisisi saham produsen keju Prochiz, Garudafood (GOOD) baru mulai negosiasi

Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli saham INCO dengan  target harga Rp 4.000 per saham. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham INCO menguat 1,03% ke level Rp 3.910 .
 

Selanjutnya: Begini target Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×