Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Prospek INCO dinilai atraktif karena memiliki neraca dan struktur modal yang kuat, ditandai dengan posisi kas bersih INCO dengan utang yang rendah. “Oleh karena itu, INCO akan dapat melaksanakan proyek-proyek besarnya bahkan di tengah situasi harga bahan bakar yang tinggi,” terang Andreas.
Tahun ini, Andreas memproyeksikan Vale Indonesia akan membukukan pendapatan senilai US$ 921 juta, dengan laba bersih senilai US$ 170 juta. Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham INCO dengan target harga Rp 5.600.
Namun, risiko dari rekomendasi ini yakni volume penjualan nikel matte yang lebih rendah dari perkiraan, dimana tahun ini produksi INCO diproyeksi sebesar 66.700 ton. Selain itu, ada pula proyeksi margin EBITDA 2021 dan 2022 yang lebih tipis dari perkiraan.
Senada, Timothy juga masih menyematkan rekomendasi buy saham INCO dengan target harga Rp 6.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News