kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Harga nikel diproyeksi stabil, Vale Indonesia (INCO) punya propsek cerah


Senin, 24 Februari 2020 / 08:42 WIB
Harga nikel diproyeksi stabil, Vale Indonesia (INCO) punya propsek cerah
ILUSTRASI. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dinilai masih memiliki prospek yang cerah tahun ini. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dinilai masih memiliki prospek yang cerah tahun ini. Hal ini tidak terlepas dari komoditas yang diproduksi oleh INCO, yakni nikel.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan kebijakan pemerintah untuk menyetop pelarangan bijih nikel akan berdampak positif bagi INCO. Sebab, dengan adanya pelarangan ini maka harga nikel dunia berpotensi naik.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Kejar Realisasi Proyek Smelter Bahadopu

“Izin eskpor bijih nikel baru diberlakukan pada 1 Januari 2020, sehingga efeknya minimum baru akan terlihat pada kuartal I-2020,” terang Dessy kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2).

Di sisi lain, Dessy menilai perlambatan pembangunan smelter nikel di tanah air dapat menjadi sentimen negatif bagi komoditas nikel. Sementara itu, produsen juga sudah tidak bisa mengekspor nikel ore per 2020.

Dessy melihat, pada kuartal pertama tahun ini masih belum ada sentimen yang secara signifikan menopang pergerakan nikel. Namun, progres pembangunan smelter nikel diharapkan mampu menjadi katalis positif dari dalam negeri.

Baca Juga: Tahun 2020, Vale (INCO) fokus mengontrol produksi dan biaya



TERBARU

[X]
×