kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga naik, India ganti CPO dengan minyak kedelai


Rabu, 12 Maret 2014 / 13:12 WIB
Harga naik, India ganti CPO dengan minyak kedelai
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.


Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri

MUMBAI. Impor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) India selaku pembeli terbesar CPO dunia diproyeksikan turun karena harga naik ke level tertinggi sejak 2012. Penurunan impor ini hasil proyeksi lima perusahaan pengolahan dan pedagang CPO di India, Rabu (12/3).

"Impor akan turun karena adanya kenaikan harga,” kata Sandeep Bajoria, CEO Sunvin Group, salah satu pedagang CPO di Mumbai. Ia bilang, selisih harga CPO dengan minyak nabati lainnya seperti minyak bunga matahari dan kedelai menyusut.

"Gap harga antara minyak nabati lainnya dengan CPO bisa membuat pelaku pasar menggeser permintaannya, walaupun tidak terlalu besar,” kata Bajoria.

Perlu diketahui, CPO di India digunakan untuk bahan baku minyak goreng. Negara tersebut mengimpor setidaknya 50% kebutuhan minyak gorengnya. Untuk CPO, India impor dari Indonesia dan Malaysia. Sedangkan untuk minyak kedelai, India mengimpornya dari Amerika Serikat, Brazil dan Argentina.

Penurunan realisasi impor CPO India berbanding terbalik dengan impor minyak kedelai. Di bulan Februari lalu, impor minyak kedelai India justru melonjak 60%menjadi 100.000 ton dari periode Februari 2013 yang tercatat baru 62,585 ton.

Begitu juga dengan impor minyak bunga matahari yang naik dari dari 84.310 ton menjadi 100.000 ton di Februari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×