Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melompat tinggi pa perdagangan Senin (13/3). Setelah negara-negara produsen minyak utama dunia sepakat untuk memangkas produksinya.
Tetapi kenaikan harga minyak ini dibatasi kekhawatiran langkah pemangkasan tidak cukup mengatasi lubernya pasokan akibat turunnya permintaan yang terkena dampak pandemi corona (covid-19).
Mengutip Bloomberg, pukul 8.16 WIB, minyak Brent pengiriman Juni 2020 naik 4,86% ke level US$ 33,01 per barel. Setelah dibuka naik US$ 33,99 per barel.
Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei 2020 naik 6,11% ke level US$ 24,15 per barel. Setelah mencapai level tertinggi US$ 24,74 per barel.
Baca Juga: Bursa Asia turun di perdagangan Senin pagi di tengah harga minyak melonjak
Setelah empat hari berselisih, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lainnya, dikenal sebagai OPEC +, pada hari Minggu sepakat untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph).
Total pemotongan pasokan minyak global bisa mencapai 20 juta barel per hari, sekitar 20% dari pasokan global, kata menteri perminyakan Kuwait.
"Dengan perjanjian ini adalah memungkinkan industri minyak global dan ekonomi nasional dan industri lain yang bergantung padanya untuk menghindari krisis yang sangat mendalam," kata Wakil Ketua IHS Markit Daniel Yergin dilansir dari Reuters.
"Ini menahan penumpukan persediaan, yang akan mengurangi tekanan pada harga ketika normalitas kembali - kapan pun itu."
Pemimpin tiga produsen minyak teratas dunia, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman, semuanya mendukung kesepakatan OPEC + untuk memangkas produksi minyak mentah global.
Baca Juga: OPEC-Rusia menyetujui pemangkasan rekor produksi minyak di tengah pandemi corona
Trump memuji kesepakatan itu, mengatakan itu akan menghemat pekerjaan di industri energi A.S.
Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab secara sukarela melakukan pengurangan bahkan lebih dalam daripada yang disepakati, yang secara efektif akan menurunkan pasokan OPEC + sebesar 12,5 juta barel per hari dari tingkat pasokan saat ini.
Namun, kekhawatiran turunnya permintaan membatasi kenaikan harga minyak. Konsumsi bahan bakar di seluruh dunia turun sekitar 30%, karena pandemi COVID-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News