Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah turun sekitar 3% pada hari Selasa (25/2), turun untuk hari ketiga di tengah kekhawatiran tentang penyebaran virus corona setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya untuk bersiap-siap menghadapi penyakit ini.
Melansir Reuters, minyak mentah Brent turun US$ 1,35, atau 2,4% menjadi US$ 54,95 per barel. Sementara, minyak West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 1,53, atau 3% menjadi US$ 49,90 per barel.
Baca Juga: Akibat wabah corona, Arab Saudi mendukung pengurangan produksi minyak
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa orang Amerika harus mulai mempersiapkan penyebaran virus corona setelah laporan kasus baru pekan ini di beberapa negara.
Situasi ini telah menyulut aksi jual, pasar saham global ke level terendah sejak awal Desember. Imbal hasil utang AS mencapai rekor terendah di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari penyebaran virus.
"Kekhawatiran tentang permintaan menghapuskan semua keuntungan yang telah kami buat selama beberapa pekan terakhir," kata Bob Yawger, director of energy futures Mizuho di New York. "Ini bukan situasi yang tiba-tiba akan menjadi lebih baik."
Kekhawatiran terhadap dampak permintaan minyak dari virus corona telah menekan minyak Brent turun hampir US$ 10 per barel tahun ini.
Meskipun adanya penutupan sebagian besar produksi minyak Libya dan kesepakatan negara-negara OPEC serta Rusia.
Baca Juga: Harga minyak mentah rebound, minyak WTI ke US$ 51,56 dan Brent US$ 55,91 per barel
Tekanan terhadap harga minyak masih akan berlanjut, datang dari laporan pasokan mingguan AS terbaru.
Persediaan minyak mentah diperkirakan akan naik untuk pekan kelima berjalan. American Petroleum Institute (API) mengatakan Selasa malam bahwa stok minyak mentah naik 1,3 juta barel pekan lalu.
Data pemerintah dijadwalkan pada pukul 10:30 pagi waktu setempat pada hari Rabu, diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 2 juta barel, menurut jajak pendapat Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News