Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah pada Rabu (21/11) pulih sedikit dari penurunan 6% kemarin. Laporan adanya penurunan cadangan minyak komersil di Amerika Serikat (AS) dan rekor impor minyak ke India mendorong penguatan minyak.
Harga acuan Brent di pasar berjangka diperkirakan di US$ 63,35 per barel atau naik 82 sen. Kemarin, harga minyak jenis ini turun 1,3%.
Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 78 sen atau 1,4% menjadi US$ 54,21 per barel. Harga minyak jenis light ini kemarin terjerembap 6% ke US$ 53,43 per barel.
Rebound harga minyak Rabu ini didorong laporan America Petroleum Institute pada Selasa malam, bahwa cadangan minyak komersil AS turun di luar ekspektasi, yaitu 1,5 juta per barel dari sepekan hingga 16 November menjadi 439,2 juta barel.
Selain itu, impor dari India tercatat mencapai rekor 5 juta barel per hari.
Meski begitu, penurunan sampai 6% kemarin masih menahan prospek perbaikan harga minyak. "Ekonomi global masih berjalan di masa sulit dan sangat rapuh," kata Fatih Birol, Chief International Energy Agency (IEA), seperti dikutip Reuters.
Berlimpahnya pasokan dan pelemahan permintaan akibat masa sulit ekonomi dan risiko politik, masih membayangi pergerakan harga minyak.
Di tengah memburuknya proyeksi pasar minyak, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan mendorong penurunan pasokan 1 juta - 1,4 juta barel per hari, untuk menghindari kebanjiran pasokan seperti di tahun 2014 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News