kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak turun lagi menguji ketahanan level US$ 40 per barel


Rabu, 24 Juni 2020 / 07:29 WIB
Harga minyak turun lagi menguji ketahanan level US$ 40 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak WTI berada di US$ 40,08 per barel, turun 0,72% dari posisi kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak gagal menguat di pertengahan pekan ini. Rabu (24/6) pukul 7.13 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2020 di New York Mercantile Exhange berada di US$ 40,08 per barel, turun 0,72% dari posisi harga penutupan kemarin pada US$ 40,37 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures berada di US$ 42,37 per barel. Harga minyak ini juga turun 0,61% dari posisi kemarin pada US$ 42,63 per barel.

Dua kontrak berjangka minyak ini turun harga dalam dua hari perdagangan. Harga minyak WTI merangkak turun setelah menyentuh level US$ 40,73 per barel di awal pekan ini. Harga minyak tersebut merupakan level tertinggi sejak 9 Maret 2020.

Baca Juga: Harga minyak fluktuasi setelah pernyataan penasehat perdagangan AS Peter Navarro

"Harga minyak perlu hubungan yang sehat antara Amerika Serikat (AS) dan China," kata Edward Moya, senior market analyst OANDA kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa harga minyak melemah karena data manufaktur AS yang kurang memuaskan.

Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur AS menunjukkan rebound dari posisi terendah. IHSG Markit melaporkan bahwa PMI manufaktur AS berada di 49,6 pada bulan Juni, melesat dari 39,8 pada bulan Mei.

PMI sektor jasa AS berada di 46,7 pada bulan Juni, naik dari 37,5 di bulan sebelumnya. Sedangkan PMI composite yang merupakan gabungan kedua sektor berada di 46,8 dari sebelumnya 37.

"Melihat kekuatan pasar fisik dan pemulihan permintaan minyak global, kami memperkirakan bahwa harga minyak masih bisa menguat," ungkap SEB dalam catatan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Harga emas tertinggi sejak Oktober 2012, level US$ 1.800 hanya masalah waktu

Sementara Bank of America (BofA) Global Research menaikkan prediksi harga minyak tahun ini. BofA memperkirakan harga rata-rata minyak Brent akan berada di US$ 43,70 per barel dari prediksi sebelumnya US$ 37 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×