Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak gagal menguat di pertengahan pekan ini. Rabu (24/6) pukul 7.13 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2020 di New York Mercantile Exhange berada di US$ 40,08 per barel, turun 0,72% dari posisi harga penutupan kemarin pada US$ 40,37 per barel.
Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures berada di US$ 42,37 per barel. Harga minyak ini juga turun 0,61% dari posisi kemarin pada US$ 42,63 per barel.
Dua kontrak berjangka minyak ini turun harga dalam dua hari perdagangan. Harga minyak WTI merangkak turun setelah menyentuh level US$ 40,73 per barel di awal pekan ini. Harga minyak tersebut merupakan level tertinggi sejak 9 Maret 2020.
Baca Juga: Harga minyak fluktuasi setelah pernyataan penasehat perdagangan AS Peter Navarro
"Harga minyak perlu hubungan yang sehat antara Amerika Serikat (AS) dan China," kata Edward Moya, senior market analyst OANDA kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa harga minyak melemah karena data manufaktur AS yang kurang memuaskan.
Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur AS menunjukkan rebound dari posisi terendah. IHSG Markit melaporkan bahwa PMI manufaktur AS berada di 49,6 pada bulan Juni, melesat dari 39,8 pada bulan Mei.
PMI sektor jasa AS berada di 46,7 pada bulan Juni, naik dari 37,5 di bulan sebelumnya. Sedangkan PMI composite yang merupakan gabungan kedua sektor berada di 46,8 dari sebelumnya 37.
"Melihat kekuatan pasar fisik dan pemulihan permintaan minyak global, kami memperkirakan bahwa harga minyak masih bisa menguat," ungkap SEB dalam catatan yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Harga emas tertinggi sejak Oktober 2012, level US$ 1.800 hanya masalah waktu
Sementara Bank of America (BofA) Global Research menaikkan prediksi harga minyak tahun ini. BofA memperkirakan harga rata-rata minyak Brent akan berada di US$ 43,70 per barel dari prediksi sebelumnya US$ 37 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News