Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus melaju ke level tertinggi sejak Oktober 2012. Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan gelombang besar stimulus dari bank-bank sentral seluruh dunia menjadi penopang kenaikan harga emas.
Rabu (24/6) pukul 6.56 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.769,25 per ons troi, naik 0,05% dari harga penutupan perdagangan kemarin. Selasa (23/6), harga emas spot naik 0,80% dan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2012.
"Tsunami stimulus datang dari segala arah tidak hanya menimbulkan ekspektasi inflasi, tapi juga menggambarkan ekonomi yang lebih lemah sehingga menyebabkan emas menjadi lebih menarik," kata Edewar Meir, analis ED&F Man Capital Markets kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 1.000 ke Rp 908.000 per gram, Selasa (23/6)
Harga emas sudah naik hampir 16% tahun ini, ditopang oleh stimulus global. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan anjloknya nilai tukar.
Dolar turun 0,50% terhadap sejumlah mata uang dunia sehingga menyebabkan emas menjadi lebih murah dalam mata uang non-dolar. Indeks dolar yang menunjukkan nilai tukar the greenback terhadap mata uang utama dunia berada di 96,64.
Harga emas terus melejit meski pasar saham meningkat akibat perbaikan data manufaktur dan sektor jasa AS. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang AS-China berlaku penuh.
"Musuh utama emas saat ini adalah pasar instrumen lain yang menarik minat pasar dan modal," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivative trading BMO.
Baca Juga: Wall Street naik, Nasdaq mencetak rekor tertinggi lima kali bulan ini
"Kecuali harga berada pada penutupan di bawah US$ 1.750 dalam beberapa hari mendatang, level tertinggi Oktober 2012 sekitar US$ 1.800 seharusnya hanya masalah waktu, seminggu atau kurang," kata Wong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News