Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada awal perdagangan pada hari Kamis. Investor mencerna bahwa Federal Reserve AS kemungkinan akan menunda kemungkinan penurunan suku bunga hingga Desember. Sementara stok minyak mentah dan bahan bakar AS yang melimpah juga membebani pasar.
Kamis (13/6) pukul 11.15 WIB, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,3% menjadi US$ 82,37 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,3% menjadi Us$ 78,30 per barel.
The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu dan menunda dimulainya pelonggaran kebijakan mungkin hingga bulan Desember. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menghambat pertumbuhan ekonomi dan dapat membatasi permintaan minyak.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan dua hari bank sentral AS berakhir, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi telah turun tanpa memberikan pukulan besar terhadap perekonomian. Dia menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir bahwa kondisi ini tidak dapat dilanjutkan.
Baca Juga: Market Global: Pasar Global: Saham AS Sentuh Rekor Tertinggi, Dolar AS Melemah
Di sisi pasokan, stok minyak mentah AS naik lebih dari perkiraan pada minggu lalu, sebagian besar didorong oleh lonjakan impor. Sementara persediaan bahan bakar juga meningkat lebih dari yang diperkirakan, menurut data dari Badan Informasi Energi (EIA) yang dirilis pada hari Rabu.
Yang juga membebani harga adalah laporan bearish dari Badan Energi Internasional, yang memperingatkan kelebihan pasokan dalam waktu dekat. “Ini sangat kontras dengan laporan bullish dari OPEC+ awal pekan ini. Kelompok minyak tersebut mempertahankan perkiraannya mengenai penguatan permintaan,” kata analis di ANZ Research seperti dikutip Reuters.
Para pedagang juga mengamati pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai gencatan senjata di Gaza. Jika konflik diselesaikan, maka akan mengurangi kekhawatiran potensi gangguan pasokan dari wilayah penghasil minyak tersebut.
Baca Juga: Harga BBM Hari Ini Juni 2024, Pertalite, Pertamax, Shell, BP Apakah Berubah?
Dalam serangan terbaru terhadap pelayaran, militan Houthi yang bersekutu dengan Iran pada hari Rabu mengambil tanggung jawab atas serangan perahu kecil dan rudal yang menyebabkan kapal pengangkut batu bara milik Yunani membutuhkan penyelamatan di dekat pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman.
Kelompok militan tersebut telah menyerang pelayaran internasional di wilayah Laut Merah sejak November sebagai solidaritas terhadap Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas.
Pada Rabu malam, kelompok militan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan yang menekankan “kepositifan” mereka dalam negosiasi gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Hamas telah mengusulkan banyak perubahan pada proposal gencatan senjata yang didukung AS, dan menambahkan bahwa para mediator bertekad untuk menutup kesenjangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News