Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun untuk hari kedua berturut-turut pada hari ini. Pelemahan harga minyak disebabkan oleh kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif akan menekan permintaan. Sementara pasar menunggu kejelasan lebih lanjut tentang persediaan.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun US$ 0,22 atau 0,3% menjadi US$ 83,07 per barel pada Rabu (8/3) pukul 14.30 WIB. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) melemah US$ 0,34 atau 0,4% menjadi US$ 77,24 per barel.
Baik Brent dan WTI turun lebih dari 3% pada hari Selasa setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan sebagai tanggapan atas data kuat baru-baru ini.
"Komentar Ketua Fed Powell tentang suku bunga 'lebih tinggi untuk lebih lama' membuat pasar ketakutan dan mengirim aset berisiko, termasuk komoditas, turun tajam semalam," kata Tina Teng, seorang analis di CMC Markets kepada Reuters.
Baca Juga: Kendaraan Listrik Dinilai Dapat Menekan Seperlima Biaya Transportasi
Sisi fundamental minyak masih belum banyak berubah. Pelaku pasar menunggu data persediaan minyak mentah dari Administrasi Informasi Energi AS pada hari Rabu. Kemarin, data American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS untuk pertama kalinya setelah kenaikan 10 minggu.
Data dari API menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 3,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Maret, menurut sumber pasar. Penurunan ini menentang perkiraan kenaikan 400.000 barel stok minyak mentah dari sembilan analis yang disurvei oleh Reuters.
Baca Juga: Waspada, Cadangan Devisa Bisa Ambles Lagi
Sementara itu, persediaan bensin naik sekitar 1,8 juta barel. Sedangkan stok sulingan naik sekitar 1,9 juta barel.
Nilai tukar dolar yang lebih kuat juga membatasi harga minyak. Komentar Powell telah mengangkat nilai tukar dolar AS, yang biasanya diperdagangkan terbalik dengan minyak. Dolar AS mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap mata uang utama dunia. Indeks dolar naik 1,3% ke 105,65, naik 1,3% pada hari Selasa dan tertinggi sejak 6 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News