kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak turun dipicu kenaikan stok bensin


Kamis, 14 Desember 2017 / 07:53 WIB
Harga minyak turun dipicu kenaikan stok bensin


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia turun pada perdagangan di pasar Amerika Serikat, Rabu (13/12). Penurunan stok minyak mentah AS diimbangi dengan kenaikan cadangan bensin.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari di New York Mercantile Exchange (Nymex) berakhir turun 1% menjadi US$ 56,60 per barel.

Namun, Bloomberg mencatat, di pasar eletronik Asia, Kamis (14/12), minyak berjangka bergerak naik tipis ke US$ 56,80 per barel pukul 07.55 WIB.

Badan Informasi Energi AS (EIA), Rabu, melaporkan persediaan minyak mentah AS per pekan lalu turun 5,1 juta barel. Volume penurunan melampaui perkiraan analis yaitu 3,8 juta barel. Meski demikian, pada periode yang sama, stok bensin naik 5,7 juta barel, melebihi ekspektasi pasar yang menduga kenaikan 2,5 juta barel.

"Laporan ini sangat mendukung penurunan persediaan minyak mentah yang besar. Namun, penurunan diimbangi dengan sangat kuat oleh kenaikan persediaan bensin yang besar," kata John Kilduff, mitra hedge fund energi Again Capital LLC, seperti dilansir CNBC, Rabu.

Output minyak mentah AS juga terus tumbuh. Produksi minyak mentah mingguan melonjak 73.000 barel per hari (bph) menjadi 9,78 juta bph. Produksi Amerika mendekati titik tertinggi sepanjang masa yaitu sekitar 10 juta barel yang dicapai pada 1970 silam.

Namun, pasar minyak masih berharap pada sentimen penutupan pipa utama Forties di laut utara Inggris. Pipa minyak terbesar Inggris itu kemungkinan akan ditutup selama beberapa pekan untuk perbaikan. Sejumlah produsen, termasuk BP dan Royal Dutch Shell, mengatakan telah menutup ladang minyak sebagai respons.

"Fakta bahwa minyak di pasar terjual sangat banyak setelah penutupan Forties menunjukkan bahwa pasar berjuang untuk tren harga yang lebih tinggi," kata Olivier Jakob dari konsultan Petromatrix.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×