Sumber: Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah tergelincir usai China memutuskan mengisolasi Wuhan terkait wabah virus corona. Hal ini diprediksi membuat permintaan global menipis ditengah banjir pasokan.
Mengutip Bloomberg, Kamis (23/1) pukul 13.00 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 55,65 per barel. Atau melemah 1,88% dibanding penutupan hari sebelumnya di US$ 56,74 per barel.
Setali tiga uang, harga minyak jenis Brent pada kontrak pengiriman Maret 2020 di ICE Futures ke US$ 62,15 per barel. Terdepresiasi 1,66% dari penutupan hari sebelumnya yang di US$ 63,21 per barel.
Baca Juga: Harga minyak melorot, dibayangi kenaikan pasokan AS dan ancaman virus corona
Koreksi harga minyak dimulai setelah pejabat China mengumumkan untuk menghentikan transportasi dari dan ke kota Wuhan, yang merupakan pusat dari wabah virus corona.
Goldman Sachs Group Inc dalam laporannya telah memperingatkan bahwa virus tersebut dapat memukul permintaan minyak. Hitungan Goldman, wabah virus corona dapat mengurangi permintaan minyak global hingga 260.000 barel per hari di tahun ini.
Di mana mayoritas pengurangan permintaan datang dari penggunaan bahan bakar pesawat. Hitungan tersebut menggunakan panduan saat epidemi SARS melanda di 2003.
"Ketakutan terhadap pandemi virus corona menekan permintaan minyak karena banyak yang melakukan pembatasan perjalanan dan perdagangan," kata Vandana Hari, Pendiri Vanda Insights di Singapura, seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News