kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Harga Minyak Terkoreksi umat (2/5) Pagi, Dibayangi Potensi Kenaikan Pasokan OPEC+


Jumat, 02 Mei 2025 / 07:28 WIB
Harga Minyak Terkoreksi umat (2/5) Pagi, Dibayangi Potensi Kenaikan Pasokan OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak turun karena para pedagang mempertimbangkan potensi kenaikan pasokan minyak dari OPEC+ dan risiko perang dagang terhadap permintaan. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Jumat (2/5) pagi. Pukul 07.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 59,02 per barel, turun 0,37% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 59,24 per barel.

Mengutip Bloomberg, harga minyak turun karena para pedagang mempertimbangkan potensi kenaikan pasokan minyak dari OPEC+ dan risiko perang dagang terhadap permintaan. 

Selain itu, penurunan harga minyak juga dipicu oleh ancaman baru sanksi AS terhadap aliran minyak Iran.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Bersiap Catat Penurunan Bulanan Terbesar sejak 2021

Negara-negara anggota OPEC+ akan bertemu pada Senin (5/5) pekan depan untuk membahas kebijakan pasokan minyak pad Juni, menyusul laporan rencana peningkatan pasokan minyak.

Di AS, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan memberlakukan sanksi sekunder terhadap negara atau perusahaan mana pun yang membeli minyak Iran. Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Iran karena perundingan nuklir dengan Washington menemui hambatan.

Harga minyak telah turun hampir 20% pada tahun ini, menyentuh level terendah dalam empat tahun seiring upaya pemerintahan Trump untuk memberlakukan tarif impor. 

Hal ini memicu kkhawatiran bahwa perekonomian akan masuk ke jurang resesi dan berdampak buruh pada permintaan energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×