Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Kamis (21/9) pagi. Pukul 06.05 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 89,28 per barel, turun 0,42% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 89,66 per barel.
Harga minyak turun setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunganya, namun memperketat sikap hawkish dengan memproyeksikan bahwa kenaikan suku bunga masih akan berlanjut pada akhir tahun.
Mengutip Reuters, para pengambil kebijakan The Fed memperkirakan suku bunga acuan bank sentral akan mencapai puncaknya pada tahun ini di kisaran 5,50%-5,75%, hanya 0,25% di atas kisaran saat ini.
Baca Juga: Wall Street Melemah, The Fed Tahan Suku Bunga dan Ingatkan Kenaikan Bunga Lebih Lama
Kenaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
"Kombinasi kenaikan suku bunga lebih lanjut, penguatan dolar dan tambahan kenaikan harga minyak akan meningkatkan kemungkinan resesi," ujar analis di Energy Advisory Ritterbusch and Associates.
Sementara itu, pasar energi tidak banyak bereaksi terhadap data energi AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah turun sesuai ekspektasi minggu lalu.
EIA dalam laporan mingguannya mengatakan, penurunan stok minyak mentah didorong oleh kuatnya ekspor minyak, sementara persediaan bensin dan solar berkurang karena penyulingan memulai pemeliharaan tahunan pada musim gugur.
Persediaan minyak mentah turun 2,1 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 2,2 juta barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News