kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terkoreksi, dipicu varian baru virus corona yang meredupkan permintaan


Selasa, 22 Desember 2020 / 07:16 WIB
Harga minyak terkoreksi, dipicu varian baru virus corona yang meredupkan permintaan
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dibuka terkoreksi pada awal perdagangan Selasa (22/12). Pukul 07.02 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2021 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 47,82 per barel, turun 0,31% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 47,97 per barel.

Koreksi harga minyak dipicu oleh kekhawatiran adanya varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris, mengancam lebih banyak lockdown di Eropa dan mengurangi perjalanan di rute global.

Mengutip Bloomberg, lebih dari 16 juta warga Inggris kini diwajibkan tinggal di rumah setelah lockdown penuh diberlakukan di London. Banyak negara telah menangguhkan perjalanan ke Inggris.

Mutasi virus Covid-19 yang baru memicu kekhawatiran lebih banyak bagian dunia yang juga mungkin menghadapi pembatasan baru, sehingga membatasi pemulihan permintaan energi global.

Baca Juga: Wabah Covid-19 dan turunnya permintaan membebani industri migas tahun ini

"Laporan varian baru virus corona membebani sentimen risiko minyak. Pembatasan mobilitas baru di seluruh Eropa juga tidak membantu karena permintaan minyak Eropa akan turun," jelas analis minyak UBS Giovanni Staunovo seperti dikutip Reuters.

"Investor perlu berhati-hati bahwa jalan  menuju permintaan dan harga minyak yang lebih tinggi akan tetap berfluktuasi."

Kini, semakin banyak negara menutup perbatasan mereka ke Inggris pada hari Senin, menyebabkan kekacauan perjalanan dan meningkatkan prospek kekurangan pangan di Inggris.

"Varian baru virus corona di Inggris telah menunjukkan kepada kita bahwa optimisme vaksin yang menahan Brent di atas US$ 50 per barel dapat dikempiskan dalam sekejap," kata analis Rystad Energy Louise Dickson seperti dikutip Reuters.

Strain virus baru telah terdeteksi di negara lain, termasuk Australia, Belanda dan Italia.

Selanjutnya: Harga minyak turun setelah menguat lima hari berturut-turut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×