kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak stabil karena pasokan minyak AS yang dilanda badai kembali perlahan


Jumat, 17 September 2021 / 09:39 WIB
Harga minyak stabil karena pasokan minyak AS yang dilanda badai kembali perlahan
ILUSTRASI. Harga minyak cenderung stabil pada hari ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  MELBOURNE. Harga minyak hampir tidak bergerak pada awal perdagangan hari ini bahkan ketika lebih banyak pasokan kembali online di Teluk Meksiko Amerika Serikat (AS) menyusul dua badai yang melanda kawasan itu.

Di saat yang sama, harga minyak acuan berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan sekitar 4%, karena pemulihan output mulai terlihat.

Jumat (17/9) pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November turun 2 sen menjadi US$ 72,59 per barel. WTI pun tak bergerak pada sise sebelumnya.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2021 naik tipis 4 sen menjadi US$ 75,71 per barel. Ini menambah kenaikan 21 sen yang terjado pada hari Kamis (16/9).

Kedua kontrak berada di jalur untuk naik sekitar 4% di minggu ini, dengan Brent mendekati level tertinggi tujuh minggu dan WTI mendekati level tertinggi enam minggu, karena produksi di Teluk Meksiko AS pulih lebih lambat dari yang diharapkan setelah Badai Ida merusak fasilitas pada bulan Agustus dan badai tropis Nicholas melanda minggu ini.

Baca Juga: Harga minyak turun jelang akhir pekan setelah menguat lima hari

Pada hari Kamis, sekitar 28% dari produksi minyak mentah Teluk Meksiko AS masih offline. Padahal ini sudah 2,5 minggu setelah Badai Ida melanda.

"Masih butuh waktu lebih lama dari yang diperkirakan orang dalam hal itu kembali. Itu menjadi faktor pendukung di pasar," kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar.

"Kita akan masuk ke lebih banyak kondisi defisit (pasokan) - itu tampaknya menjadi pandangan."

Data awal dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan, ekspor minyak mentah AS pada September turun menjadi antara 2,34 juta barel per hari dan 2,62 juta barel per hari dari 3 juta barel per hari pada akhir Agustus.

Dhar juga menunjuk data dari International Energy Agency minggu ini yang memperlihatkan persediaan minyak OECD jatuh ke level terendah pada November, karena pemulihan permintaan bahan bakar diperkirakan melebihi pasokan.

Risiko melemahnya permintaan di Asia Tenggara telah berkurang karena kasus Covid-19 tampaknya telah mencapai puncaknya di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand, katanya.

Selanjutnya: IHSG melemah tipis pada awal perdagangan Jumat (17/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×