Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
HONG KONG. Harga minyak mentah dunia masih tertahan di kisaran US$ 40 per barel menjelang pertemuan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) di Wina, besok (4/12).
Harga minyak di pasar berjangka Kamis (3/12) menguat tipis 0,8%, setelah kemarin merosot hingga 4,6%. Jelang pertemuan akbar tersebut, keputusan negara-negara penghasil minyak tersebut terpecah lantaran mayoritas siap memangkas produksi, tapi tidak Arab Saudi dan negara-negara teluk, menurut media khusus minyak milik pemerintah Iran, Shana.
"Pasar berekspektasi tidak ada perubahan kebijakan dari negara-negara produsen minyak besar. Justru merupakan kejutan kalau mereka mau memangkas produksi minyak," kata Mark Pervan, Head of Commodity Research di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di Melbourne.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari diperdagangkan di level US$ 40,2 per barel di bursa New York Mercantile Exchange pada pukul 8:48 waktu Hong Kong, atau naik 26 sen. Kemarin, harga minyak di kontrak ini sempat tenggelam ke US$ 39,94.
Sedangkan harga minyak jenis Brent tergelincir US$ 1,95 atau 4,4% kemarin menjadi US$ 42,49 di bursa ICE Futures Europe Exchange, London. Ini harga penutupan terendah sejak Maret 2009.
Harga minyak telah merosot 39% sejak November tahun lalu ketika Arab Saudi memimpin OPEC untuk mempertahankan produksi minyak dan menuding banjir minyak-shale dari Amerika Serikatlah yang menyebabkan terpangkasnya harga komoditas ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News