kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak sentuh rekor tertinggi dalam 11 bulan berkat reli di bursa saham


Jumat, 08 Januari 2021 / 15:54 WIB
Harga minyak sentuh rekor tertinggi dalam 11 bulan berkat reli di bursa saham
ILUSTRASI. Harga minyak mentah menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah lanjutkan penguatan untuk kembali cetak rekor tertinggi dalam 11 bulan dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan yang kuat. 

Penguatan harga minyak ini terjadi berkat reli di pasar ekuitas global yang memicu selera investor pada aset berisiko dan memicu sentimen bullish menyusul janji Arab Saudi untuk memangkas produksi secara sukarela.

Jumat (8/1) pukul 15.30 WIB harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2021 menguat 39 sen atau 0,7% menjadi US$ 54,77 per barel. Bahkan Brent bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak 26 Februari lalu saat bertengger di US$ 54,92 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah jenis US West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2021 naik 33 sen atau 0,7% ke US$ 51,16 per barel. Kontrak tersebut juga menyentuh level tertinggi sejak 25 Februari saat bergerak ke US$ 51,34 per barel di awal sesi hari ini. 

Baca Juga: ICP Desember naik jadi US$ 47,78 per barel, terdorong optimisme ekonomi global

Kedua harga minyak mentah acuan ini berada di jalur untuk penguatan mingguan setelah menguat lebih dari 5%.

"Keputusan Arab Saudi untuk melakukan pemotongan sukarela pada produksinya terus memberikan dukungan," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum riset di Nissan Securities.

"Pasar saham global yang kuat, didukung oleh likuiditas yang berlebihan, juga mendorong pembelian minyak baru," tambahnya. Tetapi Kikukawa juga mengatakan, minyak dan pasar saham dapat mengalami koreksi dalam waktu dekat karena reli tidak mencerminkan permintaan bahan bakar dan ekonomi global secara fundamental.

Seperti diketahui, pada awal pekan ini, Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, mengatakan akan memangkas produksi dengan tambahan 1 juta barel per hari (bph) pada Februari dan Maret.

Pada hari Kamis, tujuh kargo minyak mentah Laut Utara dibeli dan dijual di jendela perdagangan yang dioperasikan oleh Platts, jumlah rekor yang menurut sumber perdagangan mungkin mencerminkan pasokan yang lebih ketat setelah pemotongan yang mengejutkan.

UBS pun menaikkan perkiraan untuk Brent menjadi US$ 60 per barel pada pertengahan tahun, menyusul pemangkasan sepihak Arab Saudi dan ekspektasi dari pemulihan permintaan pada kuartal kedua karena peluncuran vaksin virus corona yang akan menghidupkan kembali perjalanan.

Saham Asia juga berhasil melonjak ke rekor tertinggi pada hari ini dengan Nikkei Jepang mencapai puncak dalam tiga dekade. 

Baca Juga: Dapat sokongan positif, harga minyak WTI diprediksi ke US$ 60 per barel di akhir 2021

"Pasar minyak diperkirakan akan tetap dalam nada bullish menuju Februari didukung janji mengejutkan Saudi untuk memangkas produksi," tambah Kazuhiko Saito, kepala analis di broker komoditas Fujitomi Co.

"Tetapi kekhawatiran atas permintaan yang lebih lambat pada bensin dan bahan bakar lain di Amerika Serikat dan bagian lain dunia karena pembatasan yang lebih luas untuk menahan penyebaran pandemi COVID-19 dapat membatasi keuntungan."

Pandemi virus corona telah membuat jumlah kematian tertinggi di AS, menewaskan lebih dari 4.000 orang dalam satu hari. Sementara China melaporkan kenaikan terbesar dalam kasus harian dalam lebih dari lima bulan dan Jepang dapat memperpanjang keadaan darurat di luar wilayah Tokyo yang lebih luas.

Selanjutnya: Harga minyak naik lebih dari 7% dalam empat hari hingga Jumat (8/1) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×