CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak semakin membara, WTI ke US$ 54,15 per barel dan Brent menguat US$ 59,57


Rabu, 29 Januari 2020 / 12:01 WIB
Harga minyak semakin membara, WTI ke US$ 54,15 per barel dan Brent menguat US$ 59,57
ILUSTRASI. Harga minyak mentah mulai rebound setelah persediaan minyak AS turun


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak terus menguat di perdagangan hari ini. Rabu (29/1), pukul 11.50 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di NYMEX menguat 1,25% ke US$ 54,15 per barel

Serupa, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures juga terangkat 1,29% ke level US$ 59,57 per barel.

Pernyataan WHO yang mendukung upaya pemerintah China mengalahkan wabah virus corona ini menjadi suntikan tenaga bagi sebagai besar komoditas. 

Baca Juga: Tak hanya virus corona, melimpahnya pasokan juga memicu koreksi harga minyak

Namun, katalis utama yang berhasil menopang pergerakan harga minyak datang dari wacana anggota OPEC mengenai perpanjangan pemangkasan produksi minyak setidaknya menjadi Juni 2020 dari Maret 2020.

"Selain itu, adanya potensi pengurangan produksi ditambah jika permintaan minyak dari China berkurang signifikan," kata sumber OPEC seperti dikutip Reuters.

OPEC dan sekutu terdekatnya, Rusia, memang telah berusaha menstabilkan harga minyak di tengah prospek permintaan global yang menipis dan kenaikan pasokan terutama dari AS. 

Baca Juga: Virus corona menekan harga minyak, berikut prediksi analis

"Perpanjangan lebih lanjut adalah kemungkinan yang kuat dan kemungkinan ada pengurang lebih dalam," lanjut sumber OPEC tersebut

Dampak dari virus corona terhadap permintaan minyak China baru bisa terlihat jelas dalam seminggu ke depan. 

Wacana tentang perpanjangan dan penambahan pemangkasan bakal di bicarakan pada pertemuan OPEC di Wina pada bulan Maret mendatang.

Sentimen tambahan bagi minyak juga muncul setelah American Petroleum Institute (API) merilis persedian minyak mentah AS turun 4,3 juta barel pada pekan lalu. Angka ini jauh di atas perkiraan, di mana analis memprediksi stok minyak Negeri Paman Sam naik 482.000 barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×