kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Sawit Masih Bullish, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO Pilihan Analis


Senin, 14 Februari 2022 / 16:44 WIB
Harga Minyak Sawit Masih Bullish, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO Pilihan Analis
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit pada perkebunan milik PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rating overweight di sektor perkebunan. Saham AALI menjadi pilihan utama (top picks) di tengah harga CPO yang tinggi saat ini. Top picks ini mempertimbangkan hasil  tandan buah segar (TBS) yang lebih tinggi dibandingkan dengan peers-nya yang dikombinasikan dengan area tanam yang luas.

Juan mempertahankan rekomendasi beli saham AALI namun dengan target harga yang lebih rendah, yakni Rp 12.100 dari sebelumnya Rp12.700. Juan juga mempertahankan rekomendasi beli saham LSIP dengan target harga yang tidak berubah, yakni Rp1.900.

Sementara Andreas merekomendasikan saham AALI dengan target harga Rp 19.000, saham LSIP dengan target harga Rp 2.000, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dengan target harga Rp 2.000, dan saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dengan target harga Rp 1.000. Ini merupakan target harga untuk tahun 2022

Andreas bilang, dirinya sudah memperhitungkan adanya  arus dana asing atau foreign inflow ke sektor ini seiring pasokan CPO yang semakin terbatas. “Sehingga, pergerakan harga saham juga dapat mengikuti tren harga CPO yang terus tinggi,” pungkas Andreas.

AALI tetap hati-hati

Dihubungi secara terpisah, Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa melihat produksi pada kuartal pertama  ini masih akan melemah. Kemungkinan hal ini juga akan tetap berlanjut sampai kuartal kedua 2022.

Dengan melemahnya supply disertai dengan permintaan pasar internasional yang tetap solid, Santosa menilai harga CPO semestinya masih akan bullish.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini harga CPO dunia telah mencapai tingkat yang sudah sangat tinggi.  Bahkan kebersaingannya dengan minyak nabati lain sudah sangat rendah. “Oleh karenanya, kami menyikapi dengan cukup hati-hati,” terang Santosa kepada Kontan.co.id, Senin (14/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×