Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin melonjak tinggi. Rabu (6/1) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 49,72 per barel.
Harga minyak WTI pagi ini melemah 0,42% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin US$ 49,93 per barel. Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI menguat 4,85%. Harga minyak brent kontrak Maret 2021 juga melesat 4,83% ke US$ 53,56 per barel yang merupakan level tertinggi sejak akhir Februari 2020.
Harga minyak naik hampir 5% pada hari Selasa setelah berita bahwa Arab Saudi akan melakukan pemotongan produksi minyak sukarela. Sementara ketegangan politik internasional membara atas penyitaan Iran atas sebuah kapal Korea Selatan.
Arab Saudi akan mengurangi produksi minyak sukarela tambahan sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Februari dan Maret. Pemotongan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan untuk membujuk sebagian besar produsen dari grup yang terdiri dari OPEC+ untuk mempertahankan produksi stabil di tengah kekhawatiran bahwa penguncian virus corona baru akan menekan permintaan.
Baca Juga: Harga emas menguat ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir
"Arab Saudi makin menambah sentimen positif dan jika ada satu cara untuk menggambarkan apa arti pemotongan sukarela bagi pasar, happy hour adalah istilah yang cukup tepat," kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak Rystad Energy.
OPEC+ melanjutkan pembicaraan pada hari Selasa setelah mencapai kebuntuan atas tingkat produksi minyak Februari minggu ini.
Sebuah dokumen internal OPEC+ tertanggal Senin dan dilihat oleh Reuters menyoroti risiko bearish dan menekankan bahwa, "Penerapan kembali langkah-langkah penahanan Covid-19 di seluruh benua, termasuk penguncian penuh, meredam rebound permintaan minyak pada tahun 2021."
Penguncian virus corona yang telah membebani permintaan bahan bakar sejak awal tahun lalu masih membayangi pasar. Inggris memulai penguncian Covid-19 ketiganya pada hari Selasa.
Baca Juga: Wall Street menguat jelang pengumuman hasil pemilu Georgia
Ketegangan berlanjut di sekitar penyitaan kapal Korea Selatan oleh Iran pada hari Selasa. Iran membantah telah menggunakan kapal dan awaknya sebagai sandera, sehari setelah menangkap kapal tanker di Teluk sambil mendesak permintaan kepada Korsel untuk melepaskan dana US$ 7 miliar yang dibekukan di bawah sanksi Amerika Serikat (AS).
Di AS, persediaan minyak mentah turun 1,7 juta barel dalam sepekan hingga 1 Januari menjadi sekitar 491,3 juta barel. Laporan American Petroleum Institute juga menunjukkan persediaan bensin dan distilasi naik.
Baca Juga: Harga batubara melesat di 2020, bagaimana prospeknya di 2021?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News