kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak naik tipis meski penutupan ladang minyak Libya masih berlangsung


Selasa, 21 Januari 2020 / 07:51 WIB
Harga minyak naik tipis meski penutupan ladang minyak Libya masih berlangsung
ILUSTRASI. Selasa (21/1) pukul 7.30 WIB, harga minyak WTI untuk pengiriman Februari 2020 naik 0,29% ke US$ 58,71 per barel


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak pagi ini masih menguat. Selasa (21/1) pukul 7.30 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 58,71 per barel, naik 0,29% ketimbang harga penutupan akhir pekan lalu.

Kemarin, harga minyak WTI hanya diperdagangkan hingga penutupan bursa Eropa, karena bursa Amerika Serikat (AS) tutup hari libur Martin Luther King Jr. Semalam, harga minyak WTI ini berada di US$ 58,80 per barel setelah sempat menyentuh US$ 59,73 per barel pada Senin pagi.

Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2020 di ICE Futures kemarin ditutup menguat 0,54% ke US$ 65,20 per barel. Pada awal perdagangan, harga minyak sempat menguat hingga US$ 66 per barel.

Baca Juga: Harga minyak melambung usai dua pangkalan minyak Libya ditutup

Kenaikan harga minyak kemarin terjadi karena penutupan dua ladang minyak besar di Libya akibat blokade militer. National Oil Corporation (NOC) kemarin menyatakan force majeure di lapangan minyak Sharara dan El Fil.

"Pasar minyak masih memiliki pasokan yang cukup dan bantalan kapasitas yang memadai. Dengan kata lain, kenaikan harga kemungkinan akan mereda," kata Stephen Brennock dari broker minyak PVM.

Amrita Sen, chief oil analyst Energy Aspects menambahkan bahwa penurunan pasokan ini diprediksi berlangsung sesaat. "Penutupan saat ini jelas karena masalah kekuasaan yang ditujukan untuk mengangkat daya tawar Khalifa Haftar di tengah upaya internasional untuk mediasi kedamaian di negara ini," kata Sen kepada Reuters.

Baca Juga: Emas merangkak naik ke US$ 1.559,96 per ons troi, permintaan si kuning tinggi

Tapi jika penutupan ini berlangsung lama, harga minyak bisa terguncang. "Kondisi gangguan Libya yang berkepanjangan bisa menggeser pasar minyak dari surplus ke defisit di kuartal pertama 2020," kata Warren Patterson, analis ING. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×