Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mencoba naik kembali setelah anjlok akibat kekhawatiran panasnya perang dagang akhir pekan lalu. Senin (9/4) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 di New York Mercantile Exchange naik 0,24% ke US$ 62,21 per barel ketimbang akhir pekan lalu.
Harga minyak brent pun naik tipis dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu. Harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures naik 0,22% ke US$ 67,26 per barel ketimbang posisi akhir pekan lalu di US$ 67,11 per barel.
Jumat lalu, harga minyak merosot 2,33% setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana penambahan target tarif impor bagi China sebesar US$ 100 miliar. "Kemungkinan meningkatnya perang dagang bisa membatasi permintaan minyak," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates dalam catatan yang dikutip Reuters.
Tekanan yang juga masih mengadang harga minyak adalah tambahan 11 rig yang beroperasi di AS hingga akhir pekan lalu. Ada total 808 rig yang beroperasi di AS hingga pekan lalu. Data terbaru Baker Hugers ini menunjukkan jumlah tertinggi sejak Maret 2015.
Koreksi harga minyak yang terjadi pekan lalu menjadi peluang beli bagi sebagian ivestor. "Kami masih memandang bullish harga minyak. Ini karena faktor fundamental," kata Dan Hussey, market strategist RJO Futures.
Persediaan minyak mentah AS pada pekan terakhir Maret. Tapi, ada kenaikan persediaan minyak di Cushing, Oklahoma yang merupakan pusat pengiriman minyak WTI di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News