kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.429.000   20.000   1,42%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Harga Minyak Naik 1% Karena Eskalasi Konflik Timur Tengah, Ekspektasi Penurunan Bunga


Senin, 26 Agustus 2024 / 16:44 WIB
Harga Minyak Naik 1% Karena Eskalasi Konflik Timur Tengah, Ekspektasi Penurunan Bunga
ILUSTRASI. Senin (26/8) pukul 16.10 WIB, harga minyak mentah Brent berjangka naik 79 sen atau 1%, menjadi US$ 79,81 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik 1% pada hari Senin (26/8) karena kekhawatiran baru bahwa konflik Gaza yang meningkat dapat mengganggu pasokan minyak regional. Harga minyak memperpanjang kenaikan dari hari Jumat ketika prospek pemotongan suku bunga AS mengangkat prospek ekonomi global dan permintaan bahan bakar.

Senin (26/8) pukul 16.10 WIB, harga minyak mentah Brent berjangka naik 79 sen atau 1%, menjadi US$ 79,81 per barel. Harga minyak mentah WTI AS berjangka berada pada US$ 75,63 per barel, naik 80 sen atau 1,07%.

Dalam salah satu bentrokan terbesar dalam lebih dari 10 bulan perang perbatasan, Hizbullah menembakkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke Israel pada hari Minggu, ketika militer Israel mengatakan pihaknya menyerang Lebanon dengan sekitar 100 jet untuk menggagalkan serangan yang lebih besar.

Bentrokan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza berisiko menjadi konflik regional yang akan melibatkan Iran, pendukung Hizbullah, dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel. Sejauh ini, tidak ada produksi minyak yang terpengaruh.

Baca Juga: Warren Buffett Telah Membeli Saham Ini Selama 24 Kuartal Berturut-turut

"Harga minyak terus naik karena serangan akhir pekan antara Israel dan Hizbullah. Namun, situasi tampaknya telah tenang kembali, itulah sebabnya kenaikan tetap terbatas," kata analis Commerzbank Carsten Fritsch kepada Reuters.

Kedua patokan minyak naik lebih dari 2% pada hari Jumat setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mendukung dimulainya pemotongan suku bunga.

"Prospek pelonggaran kebijakan moneter meningkatkan sentimen di seluruh kompleks komoditas," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Investor tetap berhati-hati atas tindakan OPEC dan OPEC+ yang berencana untuk meningkatkan produksi akhir tahun ini, kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova.

Baca Juga: 20 Saham Terbaik yang Direkomendasikan Morgan Stanley untuk Investasi 2024

"Kartel tersebut baru-baru ini memangkas prospek permintaan minyak global, dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya permintaan di negara pengimpor minyak utama, Tiongkok," kata Sachdeva.

Dia menambahkan bahwa permintaan AS yang kuat saat ini dan pengisian ulang cadangan SPR tampaknya menjadi satu-satunya penopang harga minyak terhadap risiko kelebihan pasokan OPEC.

Analis Saxo Bank Ole Hansen menambahkan, jika OPEC+ menunda peningkatan produksi Oktober yang direncanakan, harga minyak dapat bertahan menguat dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×