kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak merangkak lagi ke level tertinggi sejak akhir 2014


Senin, 07 Mei 2018 / 07:43 WIB
Harga minyak merangkak lagi ke level tertinggi sejak akhir 2014
ILUSTRASI. Harga minyak dunia


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali menembus level tertinggi. Senin (7/5) pukul 7.29 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange naik tipis 0,11% ke US$ 69,80 per barel daripada posisi akhir pekan lalu. Ini adalah harga minyak tertinggi sejak Desember 2014.

Harga minyak WTI naik dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Dalam empat hari, harga minyak naik 3,79%.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2018 di ICE Futures pun mencapai level tertinggi sejak Desember 2014. Harga minyak acuan ini naik 0,12% ke lvel US$ 74,96 per barel ketimbang penutupan pekan lalu pada US$ 74,87 per barel. Dalam empat hari perdagangan berturut-turut, harga minyak brent naik 2,50%.

Pekan ini menjadi penentu keputusan pasokan minyak Iran. Pada Jumat (12/5), keputusan sanksi Iran akan ditentukan. "Keputusan ini menjadi pendorong pasar," kata Bob Yawger, direktur Mizuho dalam catatan yang dikutip Reuters.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi tenggat waktu bagi negara-negara Eropa untuk memperbaiki kelemahan atas kesepakatan sanksi program nuklir Iran hingga 12 Mei pekan ini. Jika tidak ada keputusan baru, Trump berniat memperpanjang keringanan sanksi bagi Iran.

Iran kembali menjadi pengekspor besar minyak sejak Januari 2016 ketika sanksi internasional dicabut setelah Iran menahan program nuklir. "Pasar minyak akan lebih ketat pada semester kedua tahun ini," kata Daniel Hynes dan Soni Kumari, analis ANZ dalam catatan.

ANZ memperkirakan, harga minyak bisa mencapai US$ 80 per barel di akhir tahun. Di sisi lain, kenaikan produksi dan ekspor minyak AS menjadi penahan kenaikan harga. Menurut data Baker Hugher, ada tambahan sembilan rig yang beroperasi di AS hingga pekan lalu. Total rig yang beroperasi mencapai 834, tertinggi sejak Maret 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×