Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah dunia melemah ditekan hawa perselisihan dagang antara Amerika Serikat dan China. Padahal, harga minyak berpeluang naik lantaran pasokan cadangan minyak AS dilaporkan mengalami penurunan.
Harga acuan minyak internasional jenis Brent turun 24 sen atau 0,3% ke level US$ 74,54 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 6 sen menjadi US$ 67,8 per barel.
Ketegangan perselisihan dagang AS dan China meningkat setelah keduanya menjatuhan tarif 25% atas US$ 16 miliar produk impor masing-masing. Washington pekan ini menggelar rapat dengar pendapat atas target produk impor China bernilai US$ 200 miliar.
"Semua hitungan ini diperkirakan memangkas 0,3%-0,5% poin pada Produk Domestik Bruto (PDB) China di tahun 2009," tulis Moody's Investor Service, dikutip dari Reuters.
Sedangkan untuk AS, pembatasan perdagangan bisa menghilangkan 2,5% poin dari PDB tahun 2019 yang diestimasi 2,3%.
Dari industri minyak, Energy Information Administration (EIA) kemarin Rabu mengumumkan ada penurunan cadangan minyak AS sebesar 5,8 juta barel, dalam sepekan hingga 17 Agustus menjadi 408,36 juta barel.
Tapi, di sisi produksi, output minyak mentah AS kembali naik ke level 11 juta barel per hari. Dengan laporan EIA, artinya top produsen yaitu AS, Arab Saudi, dan Rusia kini memproduksi masing-masing sekitar 11 juta barel per hari. Ketiganya memenuhi sepertiga kebutuhan minyak mentah global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News