kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak mentah terperosok ke US$ 44


Kamis, 15 Juni 2017 / 08:51 WIB
Harga minyak mentah terperosok ke US$ 44


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga minyak mentah dunia terus terperosok ke level terendah tujuh bulan terakhir. Volume pasokan minyak di Amerika Serikat yang kian berlimpah, serta program pemangkasan minyak OPEC yang tak bergigi, tak kunjung membawa angin segar bagi harga minyak. 

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli 2017 kemarin ditutup dengan koreksi 3,72% ke posisi US$ 44,73 per barel, dari sehari sebelumnya di level US$ 46,46. 

Pagi ini pukul 8:27 WIB untuk kontrak yang sama, harga WTI turun lagi 0,2% ke level US$ 44,64 per barel. 

Harga minyak Brent terpeleset ke US$ 46,98 per barel untuk kontrak Agustus 2017 di pasar ICE London. Kemarin, harga acuan minyak internasional ini masih di posisi US$ 47 per barel. 

Harga minyak mentah dunia anteng di level terendah sejak negara anggota Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengumumkan rencana pemangkasan produksi minyak pertama kali. Bahkan, harga sulit menguat meski OPEC dan aliansinya memperpanjang program pemangkasan 1,8 juta barel per hari (bpd) sampai Maret 2018 nanti. 

Produksi minyak di Libya dan Nigeria juga akan mempersulit program pemangkasan minyak oleh grup yang dipimpin Arab Saudi tersebut.

"Rata-rata pengiriman minyak oleh OPEC sejak akhir tahun hingga saat ini, hanya turun 0,3 juta bpd dari dasar Oktober 2016," kata analis AB Bernstein, dikutip CNBC.

Di sisi lain, produksi minyak AS selama setahun terakhir justru memompa minyak lebih tinggi 10% menjadi 9,33 juta bpd. 

International Energy Agency (IEA) pada pekan ini mengatakan, pasokan minyak masih akan melampaui permintaan pada tahun depan, meskipun permintaan minyak akan menyentuh 100 bpd untuk pertama kalinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×