kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Mentah Tergelincir, Pengurangan Produksi OPEC+ Dianggap Simbolis


Selasa, 06 September 2022 / 11:26 WIB
Harga Minyak Mentah Tergelincir, Pengurangan Produksi OPEC+ Dianggap Simbolis
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kembali tergelincir


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak melemah pada perdagangan hari ini karena kesepakatan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar 100.000 barel per hari pada Oktober dipandang sebagai langkah simbolis untuk sebagian besar untuk meningkatkan harga setelah penurunan baru-baru ini.

Selasa (6/9) pukul 11.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 81 sen atau 0,9% ke US$ 94,93 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 naik tipis ke US$ 88,57 per barel, dan naik US$ 1,70 atau 2,0% dari penutupan Jumat (2/9). Mengingat, tidak ada penutupan pada hari Senin karena libur Hari Buruh di Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, OPEC+ memutuskan untuk membalikkan kenaikan 100.000 barel per hari untuk September setelah produsen utama Arab Saudi dan anggota lainnya menyuarakan keprihatinan tentang penurunan harga yang terjadi sejak Juni meskipun pasokan terbatas.

Analis, yang tidak mengharapkan kesepakatan bahkan setelah Arab Saudi mengatakan ingin menopang harga, bilang, pemotongan itu sebagian besar simbolis dan berdampak terbatas pada pasokan aktual mengingat produksi OPEC+ selama ini masih di bawah target.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik US$1, Brent ke US$94,45 dan WTI ke US$88,12

"Sementara angka utama adalah untuk pemotongan 100 mbbls per hari, pada kenyataannya, pemotongan sebenarnya akan jauh lebih kecil .... Sebagian besar produsen belum dapat mencapai target mereka dan memproduksi cukup jauh di bawah tempat yang seharusnya, " kata Warren Patterson, Head of Commodities Strategy ING, dalam sebuah catatan.

Tetapi langkah itu penting dalam hal memberi sinyal karena "menunjukkan bahwa OPEC+ mengamati permintaan dengan sangat cermat dan berusaha mengelola pasokan untuk menjaga harga minyak tetap rendah," lanjut Noah Barrett, Research Analyst for Energy and Utilities di Janus Henderson Investors, dalam sebuah catatan.

Faktor lain yang membebani pasar termasuk prospek permintaan minyak yang lebih lemah karena penguncian baru di beberapa bagian China serta kesepakatan untuk membatasi harga ekspor minyak Rusia, kata Tina Teng, analis di CMC Markets.

Menanggapi pembatasan harga minyak dari Rusia, negara itu akan mengirim lebih banyak ke Asia, kata Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov.

Sementara itu, sentimen yang mengangkat harga datang setelah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan dia kurang berharap untuk mencapai kesepakatan tentang kebangkitan kembali kesepakatan nuklir Iran, yang akan menunda pengembalian sekitar 1 juta barel per hari minyak mentah Iran ke pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×