Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Produksi minyak di Pantai Teluk AS lebih rendah karena perusahaan energi melanjutkan upaya untuk memulihkan platform dan kilang ditutup sebelum dua badai melanda pekan lalu.
"Masih ada beberapa kekhawatiran tentang efek tertinggal dari Badai Laura dan apa artinya bagi operasi kilang serta dampak pada permintaan dan ekspor," kata Phil Flynn, senior analiyst Price Futures Group di Chicago.
Departemen Energi AS mengatakan, situs Cadangan Minyak Strategis Hackberry Barat di Louisiana "mengalami kerusakan yang cukup besar" akibat Badai Laura.
Baca Juga: Harga minyak kompak menguat, WTI ke US$ 43,14 dan Brent menuju US$ 46,10 per barel
Guna menyokong harga, sentimen datang setelah perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi mengatakan kepada pelanggannya pada hari Senin bahwa mereka akan mengurangi pasokan Oktober sebesar 30%, naik dari pemotongan 5% pada bulan September, seperti yang diarahkan oleh pemerintah Uni Emirat Arab untuk memenuhi komitmennya terhadap perjanjian OPEC + baru-baru ini.
Di sisi lain, perkiraan pertumbuhan Jerman 2021 yang sedikit membaik dan survei pada hari Senin menunjukkan kekuatan di sektor jasa China mendukung harga minyak, kata para analis, tetapi rintangan untuk minyak mentah ke depannya tetap ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News