kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah masih melemah, Brent dan WTI sama-sama turun 0,7%


Selasa, 04 Agustus 2020 / 10:37 WIB
Harga minyak mentah masih melemah, Brent dan WTI sama-sama turun 0,7%
ILUSTRASI. Harga minyak mentah melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah kembali tergelincir pada awal perdagangan hari ini di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan bahan bakar karena gelombang baru infeksi Covid-19 di seluruh dunia yang memicu penguncian yang lebih ketat. Di saat yang sama, produsen utama minyak mentah malah meningkatkan produksinya.

Mengutip Reuters, Selasa (4/8) pukul 10.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2020 turun 0,7% menjadi US$ 43,84 per barel. Padahal di sesi sebelumnya, Brent menguat hampir 1,5%.

Di saat yang sama, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman September 2020 tergelincir 0,7% menjadi US$ 40,71 per barel. Pada Senin (3/8) harga minyak WTI sempat melesat 1,8%. 

Baca Juga: Harga emas spot berada di US$ 1.975,90 per ons troi

"Di sisi permintaan, kami telah cukup mendorong manufaktur global (data), tetapi masih ada sedikit bukti pemulihan permintaan minyak yang terhenti di beberapa pasar dengan kebangkitan Covid-19," kata Lachlan Shaw, Head of Commodity Research National Australia Bank (NAB).

Sejumlah kota-kota di dunia kembali melakukan penguncian untuk memerangi infeksi virus corona. Seperti Manila dan Melbourne yang sudah menerapkan kembali melakukan pengetatan jarak sosial. Sementara itu Norwegia, menghentikan lalu lintas kapal pesiar dalam alarm perjalanan Eropa. 

Berdasarkan jajak pendapat Reuters, analis memperkirakan stok produk olahan AS naik minggu lalu. Seperti diketahui, hari ini kelompok industri American Petroleum Institute akan merilis data minyak mentah AS dan dilanjutkan data resmi dari pemerintah AS di hari berikutnya. 

Lima analis memperkirakan, secara rata-rata, bahwa persediaan bensin AS naik 600.000 barel di pekan lalu. Stok sulingan, yang meliputi diesel dan minyak pemanas, kemungkinan bertambah sebesar 800.000 barel, sementara stok minyak mentah turun 3,3 juta barel pada pekan yang berakhir 31 Juli.

Baca Juga: Harga minyak mentah tergelincir banjir pasokan dari OPEC

Pada saat yang sama produsen di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, meningkatkan produksi bulan ini dengan menambah sekitar 1,5 juta barel per hari di pasokan global.

Produsen AS juga berencana untuk memulai kembali produksi pada sejumlah inventaris yang sempat ditutup. "Jadi sulit untuk melihat, dalam pandangan saya, keyakinan muncul ke atas," kata Shaw NAB. "Mungkin ada risiko yang lebih tinggi dari harga bergerak ke downside dalam waktu yang sangat dekat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×