kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.403   -32,00   -0,19%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Harga minyak mentah lanjutkan pelemahan, Brent kembali ke bawah US$ 40 per barel


Rabu, 09 September 2020 / 10:02 WIB
Harga minyak mentah lanjutkan pelemahan, Brent kembali ke bawah US$ 40 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah turun


Sumber: Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah lanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Sentimen utama yang menyeret emas hitam ini datang dari keraguan pasar terhadap pemulihan permintaan global yang datang bersamaan dengan koreksi di pasar saham. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (9/9) pukul 09.30 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 turun 0,6% ke US$ 39,54 per barel. Pada sesi sebelumnya, minyak Brent sudah ambruk 5,3%.

Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2020 koreksi 0,9% ke US$ 36,44 per barel. Pada perdagangan Selasa (8/9), WTI sudah ambles 7,6%. 

Koreksi harga minyak acuan yang akhirnya kembali ke bawah US$ 40 per barel adalah kali pertama sejak 15 Juni lalu. Kekhawatiran terkait permintaan bukan tanpa sebab, mengingat musim panas di AS sudah berakhir yang menyebabkan permintaan diperkirakan akan kembali melemah.

Baca Juga: Harga minyak mentah turun lebih dari 7% akibat kekhawatiran akan permintaan

Hal tersebut datang bersamaan dengan peningkatan pasokan dari OPEC+. Ini membuat prospek minyak mentah dalam jangka pendek cenderung suram. 

Harga minyak juga dirugikan dengan memburuknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Tak selesai di situ, bursa saham yang kembali masuk ke zona negatif karena kekhawatiran vaksin Covid-19 tertunda membuat indeks S&P 500 turun hampir 7% dalam tiga sesi terakhir.

Proyeksi Bank of America Merrill Lynch yang mengatakan butuh waktu tiga tahun agar permintaan minyak pulih sepenuhnya sebelum ada pandemi virus corona turut menekan harga emas hitam ini. 

"Pemulihan permintaan ke tingkat pra-pandemi untuk minyak mentah terus didorong mundur," kata Senior Market Analyst Oanda Corp, Edward Moya.

Struktur pasar komoditas pun menunjukkan risiko penurunan harga minyak yang lebih besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×