kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Harga minyak mentah dunia terus melemah


Senin, 09 Maret 2015 / 14:17 WIB
Harga minyak mentah dunia terus melemah
ILUSTRASI. Sakit kepala salah satu gejala stroke ringan yang tidak boleh diabaikan.


Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa

NEW YORK. Harga minyak dunia terus menunjukkan tren pelemahan. Minyak Brent untuk pengiriman April turun 52 sen menjadi US$ 59,21 per barel di ICE Futures Europe di London. Minyak Brent di perdagangan di Singapura juga turun menjadi US& 59,43 barel di Singapura.

Selama sepekan kontrak Brent telah turun US$ 2,85 per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) dalam perdagangan di New York Mercantile Exchange juga turn 29 sen, atau 0,6% menjadi US$ 49,32 per barel. 

Turunnya harga minyak terjadi sebagai imbas lonjakan pasokan minyak mentah dan penguatan nilai tukar dollar AS. Penguatan dollar membuat permintaan akan barang mentah secara global menurun.

Selama setahun ini harga minyak telah turun hampir 50%, sebagai efek kenaikan suplai minyak mentah Amerika Serikat dan negara produsen lain. "Harga minyak mentah masih akan terus turun karena suplai yang tinggi," kata  Hong Sung Ki, analis komoditas Samsung Futures Inc, Senin (9/3).

Namun Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El-Badri tetap yakin suplai dan permintaan akan minyak mentah akan kembali stabil di pertengahan tahun ini. Pada perkiraannya, Minggu (8/3), Abdalla mengatakan harga minyak akan stabil seiring dengan pulihnya konsumsi minyak. "Itu akan membantu kestabilan pasar global," kata Menteri Minyak Arab Saudi  Ali al-Naimi.

Saudi Arabia, pengekspor minyak mentah terbesar dunia, pada November 2014 lalu memimpin Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk menerapkan kebijakan kuota produksi minyak sebesar 30 juta barel per hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×