Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia menuju kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir pada hari ini (6/3). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran April naik sebesar 42 sen menjadi US$ 51,18 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 12.46 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di level US$ 51,15 sebarel.
Sementara itu, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran April naik 39 sen menjadi US$ 60,87 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, harga minyak Brent sudah melorot 2,7%.
Kenaikan harga minyak terjadi di tengah rendahnya volatilitas perdagangan harga minyak sejak Desember lalu. Berdasarkan data Bloomberg, CBOE Crude Oil Volatility Index -yang mengukur fluktuasi harga minyak menggunakan kontrak options US Oil Fund- berakhir di level 47,09 kemarin. Ini merupakan level terendah sejak 11 Desember lalu.
Meski demikian, suplai minyak terus mendaki yang datang dari AS ke Venezuela. Kondisi ini semakin membuat pasar global banjir suplai minyak.
Seperti yang diketahui, tingginya cadangan minyak AS berkontribusi pada banjirnya suplai minyak dunia yang pada akhirnya memicu penurunan harga minyak mencapai 50% pada 2014. Arab Saudi sudah menaikkan harga minyaknya di Asia. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa permintaan minyak semakin membaik.
"Sepertinya, pasar pasar masih akan mengalami over supply pada minyak. Cukup jelas bahwa ada permainan global yang terjadi dan produsen kecil yang mengalami dampak langsung," papar Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News