kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   0,00   0,00%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Harga Minyak Melonjak, Dipicu Rencana Pemangkasan Produksi OPEC+


Senin, 03 April 2023 / 07:16 WIB
Harga Minyak Melonjak, Dipicu Rencana Pemangkasan Produksi OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak melonjak pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/4). REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melonjak pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/4). Pukul 07.03 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 80,59 per barel, naik 6,5% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 75,67 per barel.

Hagra minyak melonjak setelah OPEC+ secara tak terduga mengumumkan pengurangan produksi minyak mentah. Hal ini mengancam pengetatan pasar dan memberikan kejutan baru dari sisi inflasi terhadap perekonomian global.

Mengutip Bloomberg, OPEC+ pada Minggu (2/4) berjanji untuk memangkas produksi mulai bulan depan lebih dari 1 juta barel per hari. 

Baca Juga: Investasi AS dan China Terus Mengalir

Arab Saudi memangkas pemotongan produksi sebesar 500.000 barel per hari. Hal ini bertentangan dengan harapan pasar yang menginginkan agar OPEC menahan produksi dalam level stabil.

Selain pengurangan produksi dari Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya, Rusia juga berjanji untuk mengurangi level produksinya.

"Langkah hari ini, seperti pemotongan Oktober, dapat dibaca sebagai sinyal jelas lain bahwa Arab Saudi dan mitra EPEC akan berusaha untuk mengurangi aksi jual makro lebih lanjut," kata analis RBC Capital Market LLC, termasuk Helima Croft dalam catatan yang dikutip Bloomberg.

"Keputusan ini tentu tidak akan disambut baik oleh Gedung Putih." 

Gedung Putih mengatakan, keputusan OPEC+ keliru, dan menambahkan bahwa AS akan bekerja dengan produsen dan konsumen dengan fokus pada harga bensin untuk orang AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×