kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak mentah diprediksi masih kuat menanjak


Rabu, 27 Juni 2018 / 20:26 WIB
Harga minyak mentah diprediksi masih kuat menanjak
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia tengah diselimuti sentimen positif. Kekhawatiran pasar terhadap rantai suplai minyak global membuat harga kembali melambung menembus US$ 71 per barel.

Mengutip Bloomberg, Rabu (27/6) pukul 17.30 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2018 di Nymex-AS naik 0,82% menjadi US$ 71,11 per barel. Dalam sepekan, harga minyak terus menanjak mencapai 8,22%.

Tren bullish harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga dikonfirmasi oleh sejumlah indikator teknikal. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar memaparkan, saat ini, harga kembali bergerak di atas garis MA 50, 100, maupun 200.

"Artinya dalam jangka pendek maupun panjang, harga minyak masih akan naik," ujar Deddy, Rabu (27/6).

Sementara, indikator MACD masih berada di teritori positif. Relative Strength Index (RSI) di level 62 dan memberi indikasi penguatan. Namun, indikator Stochastic sudah berada di level 92, yang menandakan kondisi overbought sehingga harga rawan koreksi.

Kendati demikian, Deddy melihat harga minyak cenderung terus menguat. Apalagi jika data stok minyak AS versi Energy Information Administration (EIA) kembali dirilis menurun. Konsensus memperkirakan, cadangan minyak AS akan kembali turun sebanyak 2,4 juta barel per pekan lalu.

"Kalau cadangan minyak AS turun sesuai prediksi, ini akan jadi sentimen pendukung lagi buat kenaikan harga minyak, besok," papar Deddy.

Analis Monex Investindo Faisyal sepakat, harga minyak masih dalam tren penguatan. Kendati OPEC memutuskan akan menaikkan produksi, pelaku pasar tampaknya tidak khawatir akan terjadi kelebihan suplai.

Untuk perdagangan Kamis (28/6), Faisyal memproyeksi harga minyak WTI akan bergerak di kisaran US$ 70 - US$ 72,30 per barel dengan asumsi data investoris minyak mingguan AS turun. Sementara, Deddy memprediksi, sepekan ke depan harga minyak akan bergulir dalam rentang US$ 69,30 - US$ 72,30 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×