kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Harga minyak mentah acuan tertahan tingginya persedian minyak dan pandemi Covid-19


Kamis, 27 Agustus 2020 / 09:53 WIB
Harga minyak mentah acuan tertahan tingginya persedian minyak dan pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Harga minyak acuan tertahan pasokan yang tinggi dan penurunan permintaan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah masih tertahan walau badai besar di Teluk Meksiko melesat menuju jantung industri minyak Amerika Serikat (AS) dan memaksa sejumlah rig minyak dan kilang ditutup.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2020 turun 4 sen, atau 0,1% menjadi US$ 43,35 per barel. 

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2020, yang berakhir pada hari Jumat, naik tipis 5 sen menjadi US$ 45,69 per barel setelah jatuh 22 sen, atau 0,5%, pada hari Rabu. Sedangkan, harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman November yang lebih aktif naik 2 sen menjadi US$ 46,18.

Baca Juga: Harga minyak naik tipis pada Kamis (27/8) pagi, pasar bersiap hadapi efek Badai Laura

Ancaman Badai Laura berhasil mendorong pasar lebih tinggi di awal pekan, tetapi badai diperkirakan tidak akan banyak mempengaruhi pasokan karena persediaan minyak tetap tinggi akibat pandemi virus corona yang melanda dan menekan permintaan bahan bakar.

"Itu benar-benar tergantung pada kerusakan yang diderita. Tapi ada mitigasi besar di tingkat persediaan (minyak mentah) berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade," kata Vivek Dhar, analis komoditas Commonwealth Bank.

Diperkirakan, persediaan minyak mentah AS mencapai 507,8 juta barel pada akhir pekan yang berakhir 21 Agustus. Ini terjadi bahkan setelah penurunan 4,7 juta barel yang lebih besar dari perkiraan.

Badai Laura yang kian ganas diperkirakan akan membawa hujan lebat dan bencana berupa angin berkecepatan 150 mil per jam (240 kilometer per jam) yang akan mendorong perairan laut hingga 40 mil (64 kilometer) ke pedalaman, kata Pusat Badai Nasional AS.

"Ini jelas merupakan pukulan," kata Head of Commodity Research National Australia Bank, Lachlan Shaw. Dia mengatakan, pasar belum menguat karena di saat yang sama permintaan kurang dari biasanya dan persediaan jauh lebih tinggi dari biasanya.

Badai Laura diperkirakan akan menghantam wilayah Teluk Meksiko sekitar tengah malam. 

Baca Juga: Harga emas spot turun ke US$ 1.943 per ons troi pada Kamis (27/8) pagi

Produsen minyak pada Selasa menutup 1,56 juta barel per hari (bpd) produksi minyak mentah, atau 84% dari produksi Teluk Meksiko, setelah mengevakuasi 310 fasilitas lepas pantai.

Sembilan kilang yang mengubah hampir 2,9 juta barel per hari minyak menjadi bahan bakar, atau sekitar 15% dari kapasitas pemrosesan AS, juga ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×