Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Laporan internal menandai, terdapat risiko permintaan yang membuat OPEC+ kembali merevisi permintaan minyak pada tahun 2020 yang turun 9,1 juta barel per hari, 100.000 barel per hari lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.
Selain itu, gelombang infeksi kedua yang berkepanjangan melanda China, India, Eropa, dan Amerika Serikat pada paruh kedua tahun ini, membuat permintaan bisa turun 11,2 juta barel per hari pada 2020.
Baca Juga: Harga emas menguat lagi pada Jumat (21/8), ini penyebabnya
"Harapan saya akan permintaan terus menjadi pemulihan yang cukup bergelombang," kata Lachlan Shaw, Head of Commodity Research National Australia Bank.
Analis menambahkan, para analis melihat Brent bertahan di dekat US$ 45 per barel tetapi tidak mengharapkan pasar untuk mendorong lebih tinggi dalam waktu dekat.
"Sulit untuk melihat keyakinan dengan cara apa pun. Dari perspektif musiman, Anda mungkin akan mengantisipasi hal-hal sedikit melemah," pungkas Shaw.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News