Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik di sesi perdagangan Asia karena kekhawatiran baru atas pasokan yang ketat mendominasi sentimen pasar setelah Arab Saudi memperingatkan bahwa produsen minyak utama dapat memangkas produksi untuk memperbaiki penurunan harga minyak baru-baru ini.
Selasa (23/8) pukul 10.45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 naik 93 sen, atau 1% menjadi US$ 97,41 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 juga naik 90 sen atau 1% ke US$ 91,26 per barel.
Harga minyak acuan turun masing-masing sekitar 12% dan 8% di bulan ini, di tengah kekhawatiran tentang resesi global dan permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Turun Tipis, Arab Saudi Beri Sinyal OPEC+ Bisa Pangkas Produksi
Namun, minyak mendapat tenaga setelah OPEC siap untuk mengurangi produksi guna mengoreksi penurunan harga minyak baru-baru ini, yang didorong oleh likuiditas pasar berjangka yang buruk dan kekhawatiran ekonomi makro, yang telah mengabaikan pasokan minyak mentah fisik yang sangat ketat.
Kantor berita negara Arab Saudi, SPA, yang mengutip Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman yang bilang bahwa OPEC+ memiliki sarana dan fleksibilitas untuk menghadapi tantangan.
Dengan Arab Saudi berdiri untuk mempertahankan harga minyak, pasar kemungkinan akan mengambil kesempatan untuk membangun posisi beli, kata analis dari Haitong Futures. Dia menambahkan, hasil dari kesepakatan nuklir Iran tetap menjadi ketidakpastian besar.
Iran menuduh Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (22/8) menunda upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015, tuduhan yang dibantah oleh Washington, yang mengatakan kesepakatan itu lebih dekat daripada dua minggu lalu karena fleksibilitas Iran yang nyata.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Penguatan Dolar AS dan Permintaan Turun Jadi Faktor Pemberat
Sementara itu, Eropa menghadapi gangguan baru pada pasokan energi karena kerusakan pada sistem pipa yang membawa minyak dari Kazakhstan melalui Rusia, menambah kekhawatiran atas anjloknya pasokan gas.
Pasokan permintaan yang ketat saat ini digarisbawahi oleh persediaan minyak mentah AS di Strategic Petroleum Reserve (SPR) pada level terendah dalam lebih dari 35 tahun, kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar dari IG Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News