Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak dunia mencatatkan kenaikan tertinggi dalam lima bulan terakhir di New York. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Juli menanjak US$ 2,54 menjadi US$ 86,64 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 07.33 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 86,38 per barel.
Lonjakan harga minyak terjadi seiring spekulasi bahwa permintaan minyak dunia akan menanjak setelah Spanyol mengajukan dana bailout senilai 100 miliar euro atau US$ 125 miliar bagi perbankannya.
"Stabilitas Uni Eropa selalu menjadi faktor positif. Selain itu, tingkat permintaan minyak belakangan semakin bertambah yang berasal dari China. Impor minyak yang mencapai rekor akan berdampak positif terhadap harga," jelas Giyas Gokkent, group chief economist National Bank of Abu Dhabi PJSC.
Sepanjang minggu lalu, harga si emas hitam naik 1,1% menjadi US$ 84,10 sebarel. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama untuk harga minyak dalam enam pekan terakhir. Jika dihitung, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah melorot hingga 13%.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Juli naik US$ 2,62 menjadi US$ 102,09 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News