kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak menambah tekanan batubara


Selasa, 19 Januari 2016 / 19:42 WIB
Harga minyak menambah tekanan batubara


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sebagai komoditas energi, batubara yang kian ditinggalkan pasar pun tidak bisa menghindar dari gejolak harga minyak mentah dunia. Terpuruknya harga minyak memperpanjang sentimen negatif pada pergerakan harga batubara.

Mengutip Bloomberg, Selasa (19/1) pukul 17.15 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2016 di New York Merchantile Exchange rebound 0,71% ke level US$ 29,63 per barel.

Harga batubara Senin (18/1) kontrak pengiriman Maret 2016 di ICE Futures Exchange turun 0,10% di level US$ 48,65 per metrik ton dengan raihan penguatan 0,20% dalam sepekan ke belakang.

Untuk batubara pengaruhnya memang lebih besar. Batubara digunakan untuk sumber pembangkit. "Ketika harga minyak rendah, maka pengguna pun akan lebih melirik membeli minyak daripada komoditas substitusinya," tutur Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures.

Dengan berkaca pada fundamental pasar yang belum akan berubah dalam waktu dekat ini, harga batubara masih belum memberi sinyal arah pergerakan tren berbalik. "Apalagi kini ruang penggunaan batubara semakin mengecil oleh pelaku pasar," kata Wahyu. Seperti yang diketahui, Eropa berlomba-lomba menggiatkan penggunaan energi terbarukan dan meninggalkan batubara.

Ambil gambaran permintaan yang lesu, impor batubara India 2015 turun menjadi 18,9 juta metrik ton. Padahal selama ini India merupakan salah satu konsumen utama batubara. "Jelas terjadi pergeseran kebutuhan pelaku pasar," tambah Wahyu.

Prediksi Wahyu, semua harga komoditas masih akan bergerak merunduk hingga akhir kuartal satu 2016. “Penggerak utama tetap kembali pada arah pergerakan ekonomi global serta ketimpangan permintaan dan pasokan,” jelasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×