Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Kontrak harga minyak di New York anjlok dalam ke level terendah dalam 11 minggu. Sepertinya, penurunan harga minyak terkait spekulasi akan kenaikan cadangan minyak AS.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak akan naik 1,85 juta barel pada minggu lalu dari posisi 240,9 juta barel. Ini merupakan yang tertinggi sejak 1990. Prediksi tersebut didasarkan beberapa faktor. Di antaranya, suplai minyak di Cushing, Oklahoma, naik ke level tertinggi sejak 2004 pada minggu yang berakhir 28 Januari lalu. Selain itu, turunnya harga minyak jenis brent di London juga turut mempengaruhi pergerakan harga minyak.
"Cadangan bensin sangat tinggi, sementara permintaan sangat sedikit," jelas Kyle Cooper, director of research IAF Advisors di Houston.
Catatan saja, kontrak harga minyak untuk pengantaran Maret turun 49 sen sehingga bertengger di posisi US$ 84,32 sebarel di NYMES. Ini merupakan harga terendah sejak 30 November lalu. Jika dibanding tahun lalu, harga minyak sudah naik 14%.
Pada pukul 16.30 waktu New York, harga minyak tak banyak mengalami perubahan setelah American Petroleum Institute melaporkan cadangan minyak turun 354.000 barel menjadi 345,6 juta barel. Sementara pada pukul 16.32, kontrak harga minyak untuk pengantaran Maret turun 0,5% menjadi US$ 84,35 sebarel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News