Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik ke level tertinggi sejak Maret pada perdagangan hari Kamis (21/5), didukung oleh turunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Pemangkasan pasokan OPEC dan pemulihan permintaan minyak seiring pelonggaran lockdown turut mendukung harga minyak.
Melansir CNBC, minyak Brent naik 31 sen atau 0,87% menjadi US$ 36,06 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 43 sen atau 1,28% menjadi US$ 33,92 per barel.
Asal tahu, harga minyak mentah dalam tren merosot tahun ini. Minyak Brent mencapai level terendah 21 tahun di bawah US$ 16 per barel pada bulan April karena runtuhnya permintaan.
Baca Juga: Persediaan minyak mentah AS turun, harga minyak naik tipis
"Pasokan global telah dibatasi pada tingkat yang besar," kata analis Rystad Energy Paola Rodriguez Masiu. "Kami berada di jalur yang jelas menuju pemulihan bertahap sekarang."
Dalam data terbaru kelebihan pasokan berkurang, persediaan minyak mentah AS turun 5 juta barel pekan lalu.
"Reli di perdagangan minyak mentah berjangka mulai mendekati level di mana penurunan produksi serpih AS akan mulai melambat dan mungkin berbalik ketika produsen berbiaya rendah berusaha untuk menghasilkan pendapatan," Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch dan Associates di Galena, Illinois, mengatakan dalam laporannya
Pada saat yang sama, ada bukti pulihnya penggunaan bahan bakar. Maskapai penerbangan ternama AS dan Air Canada (AC.TO) pada Selasa melaporkan penurunan pembatalan tiket dan peningkatan pemesanan di beberapa rute. Meskipun permintaan tiket penerbanga secara keseluruhan masih lemah.
Baca Juga: Wall Street naik hampir 2%, analis menyebut saham reli di pasar yang bearish
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu lainnya atau OPEC+, sepakat untuk memotong pasokan 9,7 juta barel per hari mulai 1 Mei.
Sejauh ini pada bulan Mei, OPEC + telah memotong ekspor minyak sekitar 6 juta barel per hari. Ini menjadi awal positif dalam mematuhi kesepakatan. OPEC mengatakan pasar telah merespon dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News